Allah Ta’ala berfirman;
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).” (QS. Al A’raf: 17)
Syaikh Wahid Abdussalam Bali menjelaskan;
Pertama, Godaan dari depan.
Maksudnya adalah setan akan menyibukkannya dengan dunia. Ini adalah salah satu fokus setan. Jika manusia telah tersibukkan dengan dunia, ia lupa kepada akhirat.
Kedua, Godaan dari belakang.
Maksudnya adalah supaya manusia dilupakan akhiratnya. Sehingga orang akan sibuk dengan apa yang di depannya, lupa dengan yang jauh. Jika Anda mendapati seorang muslim sibuk dengan dunia dan lupa akhirat, maka ketahuilah dia sedang digoda setan.
Ketiga, Godaan dari kanan.
Supaya manusia jauh dari hal-hal yang baik. Karena kanan adalah representasi dari kebaikan. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam menyukai segala sesuatu dimulai dari kanan.
Keempat, Godaan dari kiri.
Supaya manusia terjerumus dalam jebakan-jebakan keburukan.
Menariknya setan tidak menyebutkan akan menggoda dari atas. Sebab seseorang jika menuju ke atas, setan tidak memiliki kewenangan untuk dapat menggodanya. Maka dari itu, jika kita punya masalah kembalilah ke atas.
Sumber: www.faridokbah.com