Itulah beberapa target dan tujuan propaganda keji itu ! Dan merupakan musibah yang lebih besar lagi, adanya segelintir oknum dari kalangan kaum muslimin dan orang-orang yang mengaku muslim menyambut positif propaganda tersebut!! Bahkan mendukung terselenggaranya muktamar-mukatamar yang mereka adakan.
Sehingga gaungnya menjadi lebih luas, berlomba-lomba menyambut seruan keji dan konspirasi jahat orang-orang kafir tersebut. Sehingga muncullah ide gila dari seorang yang mengaku muslim, yaitu menerbitkan sebuah kitab yang terangkum di dalamnya tiga kitab suci dalam satu jilid, Al-Qur’an, Taurat dan Injil.
Sungguh, kita tentunya sering membaca firman Allah subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki” [Al-Araaf : 155]
Sebagaimana dimaklumi pintu ijtihad dan takwil terbuka luas yang bukan mustahil dapat menyebabkan pelakunya meyakini perkara yang halal menjadi haram dan perkara yang haram menjadi halal Hal itu jika ijtihad dan takwil tersebut masih tergolong boleh ! Bagaimana pula bila keduanya tidak bibolehkan !? Maka ijtihad tersebut termasuk ijtihad keji yang bertentangan dengan dasar-dasar aqidah dalam Islam yang sudah dimaklumi secara luas.
Walau bagaimanapun juga, tidaklah dibolehkan meninggalkan As-Sunnah dan petunjuk nabi ! Dan wajib hukumnya menolak ijtihad dan takwil yang keliru, apalagi jika tergolong sesat ! Sebaliknya, wajib hukumnya memelihara Dienul Islam dan menepis bentuk-bentuk kejahatan terhadapnya. Hal itu merupakan hak Islam yang wajib dipenuhi dan merupakan konsekuensi ilmu dan iman !
Propaganda ini, mulai dari asal usulnya, slogannya, hakikatnya merupakan musibah terbesar atas kaum muslimin pada hari ini. Merupakan kekufuran yang sangat parah, mencampur adukan Islam dengan kekufuran, hak dengan batil, petunjuk dengan kesesatan, ma’ruf dengan mungkar, sunnah dengan bid’ah serta ketaatan dengan maksiat !
Terangkum dalam propaganda keji dan maker jahat ini penyelewengan, kebatilan dan takwil sesat. Umat yang penuh rahmat ini, umat Islam, tidak akan bersepakat di atas kesesatan ! Dan akan senantiasa ada segolongan umat dari kalangan ahli ilmu dan Al-Qur’an, orang-orang yang berada di atas petunjuk yang selalu membela kebenaran hingga Hari Kiamat kelak.
Yang menepis penyimpangan orang-orang melampui batas, pemalsuan ahli batil dan takwil orang-orang jahil. Maka sudah menjadi kewajiban bagi segenap kaum muslimin untuk mengajarkan dan menjelaskan kebenaran, memberi nasihat dan bimbingan serta menumpas segala bentuk kejahatan terhadap Islam. Barangsiapa memberi peringatan maka ia telah memberi kabar gembira!
Itulah bantahan secara global terhadap propaganda yang sangat berbahaya itu. Demikianlah garis-garis kerja jangka panjang dan jangka pendek propaganda ini dalam usaha mengahancurkan dan merusak demi menguasai dunia tanpa perlawanan.
Kesimpulannya, propaganda kepada penyatuan agama Islam dengan agama-agama lainnya yang telah menyimpang dan dihapus dengan syari’at Islam merupakan : kemurtadan yang nyata dan kekufuran yang jelas. Karena secara berani dan terang-terangan propaganda itu telah mencabut sendi-sendi Dienul Islam, baik dalam aspek aqidah, amaliyah dan lainnya.
Hukum ini merupakan kesepakatan yang tidak boleh diselisihi oleh kaum muslimin. Propadanda ini merupakan kancah peperangan baru melawan kaum salibis dan melawan manusia yang keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu Yahudi. Ini adalah perkara yang sangat serius, bukan main-main!
Berikutnya saya akan membawakan dalil-dalil secara terperinci bagi hukum global di atas. Sebab orang-orang tentu ingin agar hukum ini didukung dengan dalil dan keterangan yang nyata, yang menjelaskan hujjah bagi orang-orang yang mencari. Simaklah penjelasan berikut secara terperinci hingga permasalahannya menjadi gamblang bagi setiap muslim yang tentunya selalu membaca kalam ilahi agar ia terlepas dari kebingungan dibawah gemerlap slogan-slogan dusta ! Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut.
“Artinya : Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya ; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterang-keteranganNya” [Al-Jatsiyah : 6]
Sumber: Al-Ibthalu Linazhariyyatil Khalthi Baina Diinil Islaami Wa Ghairihii Minal Adyan, edisi Indonesia Propaganda Sesat Penyatuan Agama, Oleh Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid, Terbitan Darul Haq.