Pertanyaan: Apa saja sebab-sebab terjadinya bisikan di dalam dan diluar shalat?
Jawab: bisikan dalam hati adalah penyakit bandel yang menyerang setiap mukmin, kecuali orang yang tidak dikehendaki Allah. Oleh karena itu Allah menurunkan sebuah surah yang lengkap yang artinya:
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sesembahan manusia. Dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikan kejahatan kedalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.”
Bisikan setan menyerang manusia ketika beribadah dan di luar ibadah. Adapun yang paling penting untuk kita waspadai adalah bisikan dalam masalah akidahdan tauhid.
Dalam merusak akidah dan tauhid seseorang setan melemparkan bisikannya di dalam hati seorang hamba seputar masalah ini, yaitu hal yang di sukai seorang mukmin. Ia akan melumat habis keimanan kita tanpa kompromi, atau membakar habis tanpa banyak bicara. Hal ini sering kali terjadi pada diri seorang mukmin sehingga setan merusak keimanan dan keyakinannya.
Bahkan, hal ini juga terjadi pada seorang sahabat, sebagaimana hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di antaranya hadits dari Abu Hurairah.
Ia berkata, “Sekelompok sahabat dating kepada Nabi mereka bertanya, “Wahai Rasulullah kami jumpai dalam diri kami sesuatu yang setiap dari kami sulit untuk membicarakannya?’ Beliau menjawab, “Apakah kalian benar telah merasakannya ?” Mereka menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “itu adalah iman yang jelas , yakni iman yang tulus.”
Nabi kemudian menyebutkan dua obat:
Pertama: Isti’adzah kepada Allah dengan berpegang kepada tali Allah dan tawakkal kepada-Nya hingga ia selamat.
Kedua: Berhenti, yaitu berpaling dari pemikiran dan bisikan ini. Berpalinglah dari hal itu dan berjalanlah dengan khusyuk dalam kehidupan dan perbuatan anda.
Seandainya anda bertanya kepada seseorang tentang bisikan yang terjadi di dalam hatinya, “Apakah kamu mengira ada bisikan?” Tentu ia akan menjawab, “Na’udzubillah kalau saya sampai mengiranya. Saya akan shalat, puasa, dan bersedekah, dan haji demi mencari ridha Allah.
Kami katakana, “Berjalanlah di jalan anda. Jangan hiraukan bisikan-bisikan itu. Pada mulanya akan terasa sulit bagi anda , maka bersabarlah. Insya Allah kesulitan itu akan hilang, karena yang memberi resep obat ini adalah baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau adalah orang yang paling paham tentang penyakit hati dan obatnya.”
Sumber: Jaddid Shalataka Ashlud Daa’i Al-Waswasah, Syaikh Mu’min Al-Haddad, penerbit Darul Kitab wa Sunnah, Riyadh. edisi bahasa indonesia “Jangan Shalat Bersama Setan”