Larangan Berlebihan Menggemari Sya’ir Hingga Memalingkannya Dari Ilmu dan Al-Qur’an

Allah SWT berfirman, "Dan penya'ir-penya'ir itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakanjnya)?” (Asy-Syu'araa: 224-226). 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Lebih baik dada seseorang dipenuhi nanah hingga menyesakkan paru- parunya daripada dipenuhi sya'ir’." (HR Bukhari [6155] dan Muslim [2257]).

Kandungan Bab:

  1. Sebagian orang mengartikan sya'ir yang dilarang tersebut adalah sya'ir yang diucapkan untuk menyerang Rasulullah saw. Namun takwil tersebut sangat jauh dari kebenaran. Karena satu kalimat saja yang diucapkan untuk menyerang Rasulullah saw. dapat inembuat pengucapnya kafir –wal 'iyaadzu billaah-. Sya'ir seperti itu berlaku padanya prinsip, banyak ataupun sedikit hukumnya haram.

    Telah diriwayatkan beberapa hadits marfu' berkenaan dengan takwil di atas, namun semuanya sangat lemah sekali. 

  2. Maksudnya adalah sya'ir mendominasi dirinya dan menguasai pikiran-nya sehingga memalingkannya dari ilmu syar'i dan dzikrullah, sebagal-mana yang diisyaratkan dalam hadits dengan kata 'dipenuhi'. Bukti lainnya adalah sebuah hadits yang shahih dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya di antara sya'ir itu ada yang berisi kata-kata hikmah." Beliau juga pernah membawakan beberapa sya'ir. 
  3. Dikecualikan juga sya'ir-sya'ir yang berisi pujian yang haq bagi Allah dan Rasul-Nya, demikian pula sya'ir-sya'ir yang berisi dzikir, kezuhudan dan nasihat dalam kapasitas yang tidak berlebihan, wallaahu a 'lam.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 1/228-229.