Shoutussalam.com – Ahad pagi (10/11/2013) Habib Riziq Shihab, selaku Imam Besar FPI mengisi ceramah dalam sebuah tabligh akbar di kawasan Masjid Mujahidin, Banyuanyar, Solo. Acara yang dihadiri ribuan jamaah Gumuk berpakaian putih serta elemen FPI Solo ini memang menjadi ajang pembelaan Habib kepada sohib karibnya KH. Mudzakir yang diindikasikan oleh banyak kalagan sebagai Syiah.
Awalnya Habib Rizieq menyampaikan petikan-petikan Al-Qur’an tentang pentingnya persatuan. Sembari menyitir beberapa ayat surat Ali Imron yang menyinggung topik persatuan, Habib berkali-kali berseru tentang haramnya perpecahan. “Pegang kuat-kuat Qur’an dan sunnah, jangan sekali-kali kamu bercerai berai, haromm!!” sebutnya.
Hingga setelah sekitar setengah jam, masuklah tokoh asal Petamburan ini menuju topik hangat yang ditunggu-tunggu. Imam Besar FPI ini menyebutkan bahwa tindakan menuduh dirinya dengan Ustadz Mudzakir sebagai Syiah adalah gerakan bentukan intelijen. Ia menganalogikan tuduhan yang dialamatkan pada dirinya dan kiai asal gumuk itu dengan tuduhan teroris yang diterima oleh Ustadz Abu Bakar Baasyir.
Menurutnya tuduhan yang ramai selama ini salah alamat, karena justru mengarah kepada sesama ahlus sunnah. “Orang-orang yang menyebarkan fitnah ini agen intelijen untuk mengobok-obok persatuan umat islam.” katanya tentang orang yang mencurigai KH Mudzakir sebagai Syiah. “Yang kira-kira dituduh syiah, nanti masyarakat percaya,” tambahnya.
Namun berbeda dengan KH Mudzakir yang banyak dinilai ragu dalam menyebut dirinya sebagai sunni, Habib Rizieq tegas menyebut dirinya sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah. “Kita ahlus sunnah wal jamaah wajib untuk memelihara akidah ahlus sunnah wal jamaah.” sebutnya. Bahkan ia menantang mubahalah bagi siapa saja yang menuduhnya sebagai Syiah. “Orang-orang yang menuduh saya syiah, saya tantang mereka mubahalah.”