Hidayatullah.com—Dalam menghadapi kemunkaran, selama ini umat Islam baru bertindak setelah sudah besar.Namun jika masih kecil dan belum terlihat gerakannya sering diabaikan karena dianggap tidak akan berpotensi mengganggu akidah umat.
“Umat Islam sebagai kaum yang cerdas harus peka dan dapat membaca setiap ada gerakan kemunkaran baik yang bersifat lokal maupun global sehingga penanganannya lebih cepat dan tidak berlarut-larut,” demikian ungkap Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Jabar Drs.KH.Bahrul Hayat,MA saat menggelar dialog dengan aktivis Islam di kantor DDII Jabar Jalan Pungkur Kota Bandung.
Bahrul menambahkan segala bentuk kemunkaran yang berujung pada pendangkalan akidah ibarat sebuah penyakit dalam tubuh umat Islam.
Sebagai sebuah penyakit,sambungnya,harusnya bisa dideteksi sejak dini guna dilakukan pencegahan sehingga tidak menular dan menjalar ke bagian lain. Dengan demikian penanganannya tidak rumit dan berlarut-larut serta menguras energi.
Menyinggung bentuk kemunkaran atau penyakit umat Islam saat ini menurut Bahrul, salah satunya adalah tumbuh dan berkembangnya aliran sesat dengan mengaku bagian dari ajaran Islam.
Namun ia menjelaskan bahwa aliran atau paham sesat bukan selalu urusan akidah semata akan tetapi bisa berupa gaya hidup,pola pikir hingga ritual sosial lainnya.Sementara mengenai cara pencegahan atau penanggulangan yakni dengan melakukan deteksi dini,meneliti atau investivasi baru melaporkan kepada pihak berwajib atau melakukan pembinaan (dakwah).
Sementara itu menyinggung soal Syiah dan Ahmadiyah yang tak kunjung selesai, menurut Bahrul karena dua kelompok tersebut berafiliasi secara internasional dengan jaringan lintas negara maka perlu penanganan secara serius dan saling bekerja sama.
Selain itu kedua kelompok tersebut dinilai telah mengakar dalam segi politik,sosial,budaya hingga ekonomi maka caranya juga tidak sebatas sporadis dengan mengambil moment tertentu saja.
“Syiah dan Ahmadiyah kesesatannya sudah nyata harusnya juga menjadi perhatian bersama umat Islam. Jangan hanya dihadapi sendiri-sendiri,kita perlu bersatu dan saling menguatkan antar ormas atau gerakan dakwah lainnya,”terang nya.
Untuk itu Dewan Dakwah khususnya di Jabar mengajak segenap elemen umat Islam baik Ormas maupun gerakan dakwah lainnya merapatkan langkah dalam barisan yang kokoh.
Acara silaturrahim tersebut akan menjadi agenda rutin dengan mengambil tempat berpindah-pindah.*