MUI Dukung Program Khazanah Trans 7 Ungkap Kebatilan Syiah

KIBLAT.NET, Jakarta – Tayangan Khazanah Trans 7 yang menyiarkan acara syiah Idul Ghadir berbuntut panjang. Kelompok syiah yang diwakili ormas IJABI melayangkan protes. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam untuk bersama-sama memberikan dukungan kepada Khazanah Trans 7 yang tengah dipermasalahkan oleh pihak Syiah.

Ikatan Jama’ah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) menuntut Khazanah untuk minta maaf secara resmi. Permintaan maaf dari kelompok syiah itu dinilai MUI sangat lucu dan aneh.

“Program Khazanah adalah milik umat Islam. Mereka pasti merasa tersinggung ketika agamanya dinodai oleh Syiah. Dia (khazanah) berhak menyampaikan kepada umat mana yang benar dan mana yang salah. Kita mengungkap kedok kebatilan kok disuruh minta maaf. Itu logika aneh dan lucu,” kata Anggota Komisi Fatwa MUI, Fahmi Salim seperti dilansir dari Islampos, usai melakukan sosialisasi buku Panduan MUI tentag kesesatan Syiah di Kampus IPDN, Jaksel, Kamis (7/11).

MUI menilai pihak Khazanah tidak perlu meminta maaf kepada Syiah. Sebab pihak yang seharusnya meminta maaf adalah kelompok Syiah itu sendiri. Sudah banyak tulisan dan ceramah para da’i Syiah menyerang akidah Ahlussunah Wal Jama’ah, mencaci maki sahabat dan istri Rasulullah saw.

“Apalagi sampai dilakukan secara terbuka apalagi dengan memakai kedok persatuan Islam dengan Idul Ghadir. Itu kan pengelabuan,” tambah Master Tafsir dari Universitas Al Azhar Kairo ini.

Terkait ketidakhadiran MUI dalam mediasi antara IJABI dengan Khazanah oleh KPI, Fahmi mengaku undangan kepada MUI baru datang Rabu malam (6/11). Sedangkan mediasi dilakukan Kamis pagi (7/11) di Jakarta.

“Undangannya mendadak sekali dan banyak pengurus MUI sedang ke luar kota,” ujarnya. [sdqfajar]