JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Mujahidin dengan tegas menantang debat terbuka dengan orang-orang syi’ah. Hal tersebut disampaikan Amir Majelis Mujahidin dalam pembukaan pemaparan makalah beliau dalam acara “Seminar sehari dan diskusi intraktif tahun baru Islam 1435 H, Polemik Suksesi Kekhalifahan & Tragedi Berdarah Karbala: Pengaruhnya terhadap Perkembangan Mazhab Islam” kemaren (5/11/2013) di Gedung Diklat Kimia Farma, Jalan Cipinang Cempedak I No. 38 Polonia Jakarta Timur.
“Saya berharap memang ada orang Syi’ah yang berani mau debat terbuka, sebab kita sudah mengirim surat kepada kedutaan Iran enam bulan yang lalu, minta Mujahidin menantang debat terbuka dengan Syi’ah baik yang berada didalam negri disponsori kedutaan Iran, sampai sekarang enggak dijawab, kita bukan pengecut!,” tegas ustadz Muhammad Thalib, Amir Majelis Mujahidin itu.
Tantangan itu juga disampaikan ustadz Muhammad Thalib langsung kepada Ketua Dewan Syura Ahlul Bait Indonesia (ABI), Umar Shahab yang tidak jadi menyampaikan makalahnya karena dinilai isi makalahnya provokatif dan tidak sesuai ketentuan panitia. Semestinya tema yang diberikan panitia kepada Umar Shahab adalah ”Upaya Pendekatan (Taqrib) Kaum Syiah dengan Sunni Dalam Rangka Ukhuwah Islamiyah,” tapi Umar Shahab membawakan judul makalahnya “Saksikan Aku Adalah Syiah”.
Tantangan itu juga disaksikan puluhan jama’ah, termasuk dari segelintir orang Syi’ah yang turut hadir dalam seminar dan diskusi tersebut. “Kalau anda ingin bertemu, saya tantang anda untuk debat terbuka, anda sampaikan kepada kaum Syi’ah, saya nantang,” tantang ustadz Thalib kepada Umar Shahab.
“InsyaAllah,” jawab Umar Shahab.
Pada sesi akhir tanya jawab, ustadz Muhammad Thalib juga menegaskan terkait pertanyaan apakah Syi’ah termasuk dalam Islam, beliau menegaskan, “Syi’ah Kafir !, titik…”