SOLO (voa-islam.com) – Perumpamaan seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lainnya pun akan merasakan sakit.
Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam (sakit).” (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lainnya, “Orang-orang Muslim itu ibarat satu tubuh; apabila matanya marasa sakit, seluruh tubuh ikut merasa sakit; jika kepalanya merasa sakit, seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (HR. Muslim)
Ustadz Dr H Amir Mahmud menjelaskan, konsep tersebut juga terjalin dalam kekafiran. Sebab orang-orang Kafir, merupakan satu kesatuan yang sama dalam millah kekafiran. al-Kufru millatan waahidan, kekufuran itu merupakan millah (ajaran, perilaku, ideologi, dan lainnya) yang satu.
Meskipun orang Kafir banyak macamnya, ada Kafir asli dari Yahudi dan Nashrani, atau para penyembah berhala dari kalangan musyrikin dan Majusi yang sekarang ini diwakili oleh kelompok Syi’ah, namun mereka akan menjadi satu kesatuan jika memerangi al-Haq, yakni al-Islam.
Terkait adanya pembelaan sebagian orang atau komunitas terhadap pembantaian keji yang dilakukan oleh rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad dan sekutu-sekutunya dari kalangan Syi’ah maupun komunis Rusia dan China, pemerhati gerakan jihad internasional ini tidak merasa heran.
Sebab, sebagin orang atau komunitas yang membela kekejaman tersebut sejatinya mempunyai kesamaan ideologi. Ia juga menegaskan, pembelaan terhadap pembantaian keji yang dilakukan rezim Syi’ah Bashar Assad adalah tindakan konyol dan sebuah kedzoliman.
“Ya karena mereka itu ada ideologi yang sama, ada benang merah yang sama, dan ada persamaan lainnya dengan yang dibela itu,” tegas Ustadz Amir kepada voa-islam.com pada Senin (8/7/2013). [Khalid Khalifah]