Kemukjizatan Al-Qur’an

Ulumul Quran

Definisi kemukjizatan dan ketetapannya

I’jas adalah menetapkan kelamahan. Kelemahan menurut pengertian umum adalah ketidak mampuan mengerijakan sesuatu, lawan dari kemampuan.

Tahapan Rasulullah dalam menantang orang-orang arab tentang Al-qur’an:

1. Menantang mereka dengan seluruh al-Qur’an

2. Menantang dengan sepuluh surah

3. Menentang dengan satu surah

Aspek-aspek kemukjizatan:

– Abu Ishak Ibarahim an-Nizam (syi’ah), bependapat bahwa kemu’jizatan al-Qur’an adalah dengan cara sirfah (pemalaingan). Sirfah adalah bahwa Allah memalingkan orang-orang Arab untuk menatang al-Qur’an padahaal mereka mampu untuk menghadapinya.

– Ada yang berpendapat: “Aaal-quran itu mu’jizat dengan balaghahnya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandingnya.

– Segi kemukjizatan Al-Qur’an karena ia mengandung badi’ yang sangat unik dan berbeda debngan apa yang telah dikenal dalam perkataan orang Arab.

– Kemukjizatan Al-Qur’an terletak pada pemberitaannya tentang hal-hal ghaib yang akan datang yang tidak dapat diketahui kecuali dengan wahyu.

– Al-Qur’an itu mukjizat karena ia mengandung bermacam-macam ilmu dan hikmah yang sangat dalam. Dan masih banyak lagi aspek-aspek kemukjizatan yang lainnya yang berkisar pada tema-tema di atas.

Kadar kemukjuzatan Al Qur’an

a. Golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa kemukjizatan itu berkatan dengan keseluruhan Al Qur’an, bukan dengan sebagiannya atau setiap surahnya yang lengkkap.

b. Sebagian ulama berpendapat, sebagian kecil atau sebagian besar dari al Qur’an, tanpa harus satu surah penuh , juga merupakan mukjizat.

c. Ulama lain berpendapat, kemukjizatan itu cukup hanya dengan satu surah yang lengkap sekalipun pendek, atau dengan ukuran satu ayah Al Qur’an, baik satu ayat atau beberapa ayat.

Kemukjizatan bahasa

– Sejarah bahasa arab tidak pernah mengenal suatu masa dimana suatu bahasa berkembang sedemikian pesatnya melainkan tokoh-tokoh dan guru-gurunya bertekuk lutut dihadapan bayan qur’ani, sebagai menifestasi pengakuan akan ketinggian akan ketinggiannya dan mengenali misteri-misterinya.

– Di dalam Al Qur’an jalinan-jalinan huruf-hurfnya serasi, ungkapannya indah, uslubnya manis, ayat-ayatnya teratur serta memperhatikan situasi dan kondisi dalam berbagai macam bayannya.sehingga orang arab tidak dapat menndinginya meskipun ia turun ditengah mereka.

– Kemukjizatan itu di dapatkan dalam keteraturan bunyinya yang indah melalui nada huruf-hurufnya, sehingga telinga tak pernah bosan mendengarnya.

– Kemukjizatan pula di dapatkan dalam macam-macam khitab, dimana berbagai golongan manusia yang berbeda tingkat intelektualitasnya.

– Kemukjizatan pula ditemukan pada sifatnya yang memuaskan akal dan menyenangkan perasaan. Dll.

Kemukjizatan ilmiyah

Kemukjizatan Al Qur’an secaara ilmiyah terletak pada dorongamn kepada umat islam untuk berfikir disamping membuka bagi mereka pintu-pintu pengetahuan dan mengajak mereka untuk mamasukinya, maju di dalamnya dan menerima segala ilmu pengetahuan ilmu yang baru, manfap dan setabil.

Contoh –contoh kemukjizatan ilmiyah:
1. Oksigen sangat penting bagi pernafasan manusia, ia berkurang pada lapisan udara yang tinggi, semakin manusi berada di lapisan udara , maka ia aka merasa sesak dada dan sulit bernafas. Al An’am : 125

2. Atom adalah bagian yang tidak dapat di bagi-bagi . Yunus: 61

3. Berkenaan dengan embriologi. At thariq: 5-7. al alaq : 2. dan al hajj : 5.

4. Tentang kesatuan kosmos dan butuhnya kehidupan akan air. Al Anbiya :30 dll

Kemukjizatan tasyri’

Sepanjang sejarah, sistem perundang –undangan dan tasyri’ bertujuan tercapainya kebahagiaan indifidu di dalam masyarakat yang utama. Al Qur’an menjawab semua persoalan ini :

Qur’an memulai dengan pendidikan individu dan menegakan pendiikan individu diatas pensucian jiwa dan rasa pemilkulan tanggung jawab.

Qur’an mensucikan jiwa dengan akidah tauhid yang menyelamatkannya dari kekuasaan khurafar dan waham serta membebaskan manusia dari belenggu nafsu dan syahwat.

Alam adalah makhluk ciptaan Allah, ia akan kembali kepadanNya dan akan hancur, sebagaimana ia ada menurut kehendakNya.

Zakat mencabut dari dalam jiwa akar-akar kekikira, pemujaan harta dan keserakahan akan dunia.

Haji adalah perjalanan yang dapat menghibur jiwa dari kesulitan dan membukakan hati terhadap rahasia-rahasia Allah dalam makhluk-makhlukNya.

Kemudian islam berpindah ke pembagunan keluarga, karena keluarga adalah benih masyarakat

Kemudian datanglah sistem pemerintahan yang mengatur masyarakat islam. Dan Islam telah menetapkan kaidah-kaidah pemerintahan ini dalam bentuk yang palin ideal dan baik.

Sumber: Diringkas oleh tim redaksi alislamu.com dari Manna’ Al-Qaththan, Mabaahits fie ‘Uluumil Qur’aan, atau Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, terj. H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA (Pustaka Al-Kautsar), hlm. 321 – 350.