NAYPYIDAW, muslimdaily.net,- Kerusuhan kembali terjadi di Myanmar, tepatnya di kota Lashio pada hari Selasa, di kawasan utara Myanmar yang dekat dengan perbatasan China tersebut.
Sejumlah pejabat lokal mengatakan, sebuah masjid dan toko milik warga Muslim dibakar oleh sekelompok orang warga Buddha.
Lashio, ibukota Negara Bagian Shan, telah terhindar dari kerusuhan agama tahun lalu. Dikenal karena pengaruh China yang kuat, sekitar 190 km (120 mil) dari Muse, sebuah kota di perbatasan China.
Hajji Aung Lwin, seorang pria Muslim dari sebuah desa di pinggiran Lashio, mengatakan kerusuhan tampaknya telah dimulai setelah pertengkaran antara seorang pria Muslim dan seorang wanita Buddha. Setelah polisi menahan pria itu, umat Buddha setempat mengepung kantor polisi dan menuntut dia diserahkan, katanya kepada Reuters sebagaimana dilansir situs alarabiya.net.
Massa kemudian mencoba untuk merusak Masjid Myoma, dekat pasar Lashio. Akhirnya masjid pun terbakar, demikian kata seorang saksi.
Bentrokan sektarian Buddha dan Muslim, yang membentuk sekitar 5 persen dari populasi di negara berpenduduk mayoritas Buddha itu, telah terjadi beberapa kali sejak pemerintah sipil mengambil kekuasaan pada Maret 2011 setelah lima dekade pemerintahan diktator militer.
Serangan paling serius terjadi di negara bagian Rakhine di wilayah barat pada bulan Juni dan Oktober tahun lalu, ketika orang-orang Buddha memerangi Muslim Rohingya, yang ditolak oleh warga Myanmar dan masih dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh. Sedikitnya 192 orang tewas menurut perhitungan resmi.
Terakhir, pada Maret lalu, kerusuhan melanda kota Mektila yang menewaskan sedikitnya 44 orang, yang kebanyakan adalah warga minoritas Muslim.
Sekitar 12.000 warga Muslim juga kehilangan rumah mereka setelah dihancurkan dan dibakar sekelompok warga Buddha. [ahr]