Antara Kuliah, Kerja dan Nikah

Konsultasi

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bagaimana caranya agar tidak terjerat syetan, untuk bisa mensinergikan antara kuliah, kerja dan nikah?

Wassalammualaikum wr.wb

Abu Mujahid (Makassar)

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah wash shalah wassalam ala Rasulillah, amma ba’du..

Solusi terbaik untuk para pemuda-pemudi di zaman yang penuh dengan fitnah syahwat adalah dengan menikah. Sebagaimana anjuran Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadis di atas sangatlah jelas maknanya. Bagi yang sudah mampu, maka hendaklah bersegera untuk menikah, dan bagi yang belum mampu hendaklah memperbanyak puasa. Sedangkan permasalahan yang saudara sebutkan, seperti kuliah atau kerja, maka jangan jadikan hal tersebut sebagai penghalang untk menyempurnakan separoh dari agama saudara. Karena pada dasarnya Allah telah berjanji bagia hamba-hamba-Nya yang menikah karena dasar ingin menjaga kesucian diri, berupa kecukupan rezeki. Allah ta’ala berfiman:

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur : 32).

Demikianlah janji Allah, dan Allah sekali-kali tidak akan menulayani janji-Nya. Janganlah ragu dengan janji Allah, tidak ada yang ragu dengan janji-Nya kecuali orang yang tidak sempurna imannya.

Wallahu A’lam

Kirimkan pertanyaan Anda di sini

Arsip Konsultasi