Apakah Jampi-Jampi (Ruqyah) Dapat Mengurangi Tawakal?

Jawaban: 

Tawakal adalah bersandar sepenuhnya kepada Allah untuk mendapatkan manfaat dan menolak bahaya dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan Allah. Tidak disebut tawakal bersandar kepada Allah tanpa melakukan usaha apa-apa, karena bersandar kepada Allah tanpa melakukan usaha berarti mencela Allah dan kebijaksanaan-Nya. Karena Allah telah mengaitkan antara sebab dan akibatnya.  Ada pertanyaan lain yang lebih besar, siapa orang yang paling bertawakal kepada Allah?

Jawabannya adalah Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam, apakah beliau melakukan usaha-usaha tertentu untuk menolak bahaya yang akan menimpa beliau?

Jawabannya, ya, jika beliau keluar menuju perang, maka beliau memakai baju besi untuk berjaga-jaga dari anak panah yang melayang kepadanya. Dalam perang Uhud beliau memakai baju besi rangkap dua, semuanya itu beliau lakukan untuk bersiap-siap dari apa yang akan terjadi. Melakukan usaha pencegahan tidak bertentangan dengan tawakal. Jika manusia yakin bahwa usaha itu hanya merupakan sebab (perantara) saja, yang tidak ada pengaruhnya kecuali atas izin Allah, maka usaha manusia membaca jampi-jampi (ruqyah) untuk dirinya dan untuk orang lain yang sakit, tidak bertentangan dengan konsep tawakal.  Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bahwasanya beliau menjampi dirinya dengan ayat-ayat perlindungan (Al-Falaq dan An-Nas) dan diriwayatkan pula bahwa beliau membacakannya kepada sahabat-sahabatnya jika mereka sakit. Wallahu a'lam. 

Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm 63-64.