Surah al-Qadr

Mtq

Ayat 1-3, yaitu firman Allah ta’ala,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (al-Qadr: 1-3)

Sebab Turunnya Ayat

Imam at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Hasan bin Ali yang berkata, “Suatu ketika, diperlihatkan kepada Nabi orang-orang dari Bani Umayyah berdiri di atas mimbar beliau. Hal tersebut membuat beliau bersedih. Setelah itu turunlah ayat,

‘Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.’ (al-Kautsar: 1)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (al-Qadr: 1-3)

Yaitu lamanya masa kekuasaan Bani Umayyah sepeninggalnya Nabi.” Qasim al-Hadani berkata, “Ketika kami menghitungnya, ternyata ia benar-benar seribu bulan persis, tidak kurang dan tidak lebih.” Imam at-Tirmidzi berkata, “Hadits ini ganjil.” Al-Muzni dan Ibnu Katsir berkata, “Hadits ini sangat lemah.”

Ibnu Abi Hatim dan al-Wahidi meriwayatkan dari Mujahid bahwa suatu ketika Rasulullah bercerita tentang seroang laki-laki dari Bani Israel yang tidak henti-hentinya berjihad di jalan Allah selama seribu bulan. Kaum muslimin lantas terkagum-kagum dengan hal itu. Allah lalu menurunkan ayat, “”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” Artinya, lebih baik dari seribu bulan yang dihabiskan oleh laki-laki itu dalam berjihad di jalan Allah swt..

Ayat 3, yaitu firman Allah ta’ala,

“Malam kemudian itu lebih baik daripada seribu bulan.” (al-Qadr: 3)

Sebab Turunnya Ayat

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid yang berkata, “Dahulu di antara Bani Israel hidup seorang laki-laki yang senantiasa melakukan shalat malam hingga subuh tiba, sementara di pagi harinya berjihad menumpas musuh hingga sore. Ia terus-menerus melakukan hal tersebut selama seribu bulan. Allah lalu menurunkan ayat, ‘Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.’ Artinya, melaksanakan shalat di malam itu lebih baik dari amalan yang dilakukan laki-laki Bani Israel tadi.

Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 635 – 636.