AMERIKA SERIKAT, muslimdaily.net – Menyatakan bahwa jilbab tidak sesuai dengan kebijakan bank, seorang wanita Muslim berjilbab di Amerika telah diminta untuk meninggalkan bank di Tulsa setelah menolak untuk melepas jilbabnya, kebijakan yang secara luas dikritik oleh kelompok-kelompok Muslim di Tulsa.
“Saya kira ada perbedaan yang sangat jelas antara sesuatu seperti topeng ski, dan sesuatu seperti jilbab,” kata Jillian Holzbauer bersama Council on American-Islamic Relations (CAIR) wilayah Oklahoma, kepada KJRH-TV, sebagaimana dilansir onislam.net, Jumat 9 NOvember.
“Kami memahami kekhawatiran kepastian keamanan. Itulah sebuah bank, itu pasti menjadi perhatian besar,” tambah holzbauer.
Mengunjungi Valley National Bank yang berada di Tulsa, Jillian Holzbauer ingin melakukan transaksi untuk bisnisnya. Namun, setelah memasuki bank, dia dipanggil karena berjilbab. Pejabat bank mengatakan wanita ia akan membutuhkan pendamping jika dia tidak ingin melepas jilbabnya. Menolak untuk melepas jilbabnya, wanita itu memutuskan untuk pergi dari bank tersebut. Holzbauer mengatakan ia kemudian menghubungi mereka untuk mengajukan keluhan.
Menurut Holzbauer tindakan seperti itu merupakan diskriminasi karena tidak diterapkan kepada semua pelanggan.
Bank itu menjelaskan bahwa mereka memiliki aturan kepada pelanggannya untuk melepas topi, kerudung maupun kacamata bila memasuki bank. Aturan itu ditempelkan di pintu masuk bank. Bank menambahkan mengadopsi kebijakan dari Asosiasi Bank di negara bagian Oklahoma untuk mengurangi kejahatan.
“Ini kebijakan OBA yang diadopsi oleh Valley NAtional Bank, yang dirancang untuk melindungi karyawan dan pelanggan dari bahaya dari setiap orang yang memasuki bank yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasi,” kata CEO Bank, Brad Scrivner.
Kemudian, bank mengatakan mereka mengirim surat yang menjelaskan kebijakan tersebut untuk CAIR. CEO bahkan meminta alamat Jillian Holzbauer sehingga ia bisa meminta maaf karena membuatnya merasa “tidak diinginkan.” [rah]