Kemenangan Obama `Berita Buruk` Bagi Muslim Pakistan

Obama Pakistan

PAKISTAN, muslimdaily.net – Terpilihnya kembali Presiden AS Barack Obama untuk masa jabatan kedua di Gedung Putihmendapat tanggapan dingindi Pakistan, karena kebijakannya mengenai serangan pesawat tak berawak dinilai merugikan umat Muslim Asia Selatan tersebut.

“Saya percaya bahwa hari-hari yang buruk (bagi kita) belum selesai,” kata Ali Intekhab Dawar, warga Bannu di Waziristan Utara, kepada OnIslam.net, Kamis 8 November.

“Ada banyak lagi yang akan terlihat.”

Obama memenangkan kembali masa jabatan empat-tahun sebagai presiden AS setelah mengalahkan penantangnya dari Parttai Republik Mitt Romney. Tapi banyak orang Pakistan justru khawatir bahwa kemenangan kembali Obama akan menambah frekuensi serangan pesawat tak berawak di daerah kesukuan dengan dalih memburu Taliban dan Al Qaeda.

“Dia adalah raja drone,” kata Intekhab, yang telah meninggalkan desanya, Sangaree, untuk menghindari serangan pesawat tak berawak, dengan nada sinis.

“Terpilihnya kembali dia berarti rakyat Amerika Serikat telah memberinya satu lisensi untuk membunuh kami. Ini berarti saya tidak bisa kembali ke rumah saya selama empat tahun mendatang,” kata Intekhab penuh kecewa, yang telah tinggal dengan kerabatnya di pinggiran kota Bannu selama tiga tahun terakhir.

AS telah melancarkan serangan pesawat tak berawak di daerah kesukuan Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan untuk memburu Al-Qaeda dan Taliban. Lebih dari 3.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam lebih dari 300 serangan pesawat tak berawak di Waziristan Utara dan Selatan sejak tahun 2004.

Menurut New American Foundation, dan Human Rights Watch, hampir 50 persen dari target drone mengarah kepada rakyat sipil. Pakistan secara terbuka mengecam serangan pesawat tak berawak. Namun, para analis percaya bahwa ada kesepakatan diam-diam antara Islamabad dan Washington dimana Pakistan secara terbuka mengecam serangan untuk membendung kemarahan publik tetapi tidak akan mengambil tindakan apapun atas serangan itu.

Lutfullah Bhutto, seorang bankir dari Karachi, juga melihat terpilihnya kembali Obama menjadi presiden AS sebagai pertanda buruk bagi Pakistan.

“Saya tidak tahu mengapa Muslim masih percaya bahwa ia (Obama) memiliki sikap lembut bagi umat Islam,” katanya kepada OnIslam.net.

“Dia adalah orang yang telah berubah menjadi orang yang lebih berbahaya bagi umat Islam, terutama untuk Pakistan, lebih dari Bush atau presiden AS lainnya.

“Dia telah memanggil pasukan AS dari Irak karena agenda AS telah selesai di sana, tapi ia mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan, dan mengekspor kekerasan dan pertumpahan darah ke Libya, Suriah dan bagian lain dari dunia Muslim,” ia berpendapat.

“Percaya atau tidak, tapi empat tahun mendatang akan menjadi periode sulit bagi Pakistan, apakah itu di soal diplomatik atau serangan pesawat tak berawak.” [rah]