Hidayatullah.com—Mufi Besar Mesir Syeikh Ali Jumah menasehatkan agar Syiah tidak menyebarkan doktrinnya di lingkungan masyarakat Muslim (Sunni) seperti Mesir, sebab akan menimbulkan ketegangan dan ketidakstabilan di dalam masyarakat itu sendiri, lansir kantor berita MENA Selasa (9/10/2012).
Dalam kuliahnya di Akademi Riset Islam, Syeikh Jumah mengatakan bahwa Sunni dan Syiah sama-sama mencintai keluarga Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan beribadah menghadap kiblat yang sama. Keduanya harus mencari (bergabung dengan) kelompok sendiri yang memiliki pemahaman yang sama, sehingga tidak terjadi pertentangan dan dapat mewujudkan persatuan nasional.
Syeikh Jumah menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara Islam (Sunni) dengan Syiah. Pengikut Syiah percaya bahwa al-Qur’an telah diubah sedangkan Muslim yakin al-Qur’an yang ada tidak pernah berubah. Syiah menistakan para sahabat Nabi Muhammad, sementara Muslim tidak demikian. Syiah memperbolehkan berdusta, sedangkan Muslim tidak. Syiah meyakini kemaksuman para imam besar mereka, sedangkan Muslim percaya hanya Nabi Muhammad yang maksum terlindung dari perbuatan dosa.
Tahun 2009 tokoh Islam Mesir ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional Syeikh Yusuf Al Qaradhawi juga telah memperingatkan penyebaran Syiah di Mesir, serta negara Afrika lainnya seperti Sudan, Aljazair dan Maroko.*