SURIAH, DAKTACOM – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan lebih dari 7.500 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan pemerintah Suriah sejak meletusnya pemberontakan.
“Ada laporan yang dapat dipercaya bahwa jumlah korban tewas sekarang sering melebihi 100 warga sipil setiap harinya, termasuk kebanyakan wanita dan anak-anak menjadi korban,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan politik Lynn, Pascoe mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB.
“Jumlah tewas sejauh ini tentu lebih dari 7.500 orang,”katanya lagi.
Pemerintah Suriah mengatakan pada Desember bahwa “kelompok teroris bersenjata” telah menewaskan lebih dari 2.000 tentara dan polisi.
Menteri Luar Negeri Prancis, Alain Juppe mengatakan pada hari Senin (27/2) bahwa sudah waktunya untuk merujuk Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional dan memperingatkan Assadbahwa dia akan menghadapi pengadilan.
“Saya sungguh-sungguh menyerukan kepada Rusia dan China untuk tidak memblokir resolusi Dewan Keamanan,” katanya lagi.
Rusia dan Cina memveto rancangan resolusi pada4 Febuari yang mendukung panggilan Liga Arab untuk Assad supaya mundur secepatnya.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengatakan ia telah membahas situasi di Suriah dengan mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, yang sekarang menjadi utusan PBB untuk Liga Arab di Suriah.”
Duta Besar Suriah untuk PBB di Jenewa, Faysal Khabbaz Hamoui, bergegas keluar dari Dewan HAM PBB setelah menyerukan negara-negara untuk menghentikan “penghasutan sektarianisme dan pemberian senjata” untuk pemberontak Suriah.
Dia mengatakan sanksi asing telah mencegah Damaskus dari membeli obat-obatan dan bahan bakar. Uni Eropa sendiri telah meningkatkan sanksi dan hukuman terhadap Suriah pada hari Selasa (28/2). (fayyadh)