Jawaban:
Mendahulukan sa’i sebelum thawaf Ifadzah hukumnya boleh, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah melakukan wukuf pada Nahar (hari raya Idul Adha), dan orang-orang pun mempertanyakan. Ada seseorang berkata kepadanya,”Saya mengerjakan sa’i sebelum thawaf.”Beliau menjawab,”Tidak apa-apa.”{Ditakhrij oleh Al-Bukhori dalam kitab Al-Hajj, bab “Idza Rama Ba’damaa amsaa”,[1734]; dan Muslim dalam kitab Al-Hajj, bab”Man Halaqa Qabla An-Nahr”}. Barangsiapa yang mengerjakan haji Tamattu’, maka dia boleh mendahulukan sa’i haji sebelum thawaf. Begitu juga pada haji Ifrad dan haji Qiran, mendahulukan sa’i sebelum Thawaf hukumnya boleh karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Tidak apa-apa.”
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Fataawaa Arkaanil Islam, atau Tuntunan Tanya-Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji: Fataawaa Arkaanil Islam, terj. Muniril Abidin, M.Ag (Darul Falah, 2005), hlm. 568.