ERAMUSLIM – Tokoh senior politik Irak Ulama Syiah, Muqtada al-Sadr, menyatakan dukungan kuat untuk presiden Suriah di Damaskus di tengah upaya Liga Arab yang berusaha mengekang kerusuhan mematikan di negeri tersebut.
Ada perbedaan besar antara apa yang terjadi di Suriah dan revolusi di Mesir, Libya, Bahrain, dan Yaman, kata Sadr dalam sebuah pernyataan kepada AFP melaporkan pada hari Kamis kemarin (17/11).
“Salah satu alasan di balik perbedaan ini adalah bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad menentang kehadiran Amerika dan Israel dan sikapnya yang jelas, tidak seperti mereka yang ambruk sebelum dia,” kata pernyataan itu.
Komentar itu muncul setelah kelompok regional dari Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada hari Sabtu lalu dan menyerukan pengenaan sanksi terhadap Damaskus.
Tokoh Syiah Irak ini memperingatkan terhadap upaya untuk melemparkan Suriah menjadi sebuah jurang terorisme dan fragmentasi dengan mendorong Assad keluar dari kekuasaannya. (Arbi)