HIDAYATULLAH – Direktur Urusan Wakaf Hebron Tepi Barat, Zaid Ja’bari, menyebutkan bahwa otoritas Zionis-Israel menyampaikan penutupan Masjid Ibrahimi selama dua hari, Jumat dan Sabtu depan dengan alasan memberikan keluasan bagi pemukim yahudi untuk merayakan salah satu hari besar mereka.
Dalam keterangan khusus kepada Quds Press, Ja’bari menjelaskan bahwa putusan penutupan Masjid Ibrahimi dan areanya bagi kaum Muslimin serta larangan adzan dari mulai jam 4 sore hari Jumat sampai jam 9 Sabtu malam.
Menurut Ja’bari, para pemukim Yahudi melakukan ritual di seluruh pelosok Masjid Ibrahimi dalam dua hari kedepan. Aktifitas warga Palestina di masjid dan kota tua menjadi lumpuh akibat prosedur ketat yang diberlakukan Zionis-Zionis-Israel.
Dikutip Info Palestina, Direktur Wakaf Hebron menegaskan bahwa Masjid Ibrahimi adalah murni milik kaum muslimin, tidak ada kaitannya dengan non muslim, apa yang dilakukan Zionis-Israel menggunakan kekuatan senjata adalah upaya untuk menegaskan eksistensi mereka secara de facto.
Zionis-Israel melarang kaum Muslimin mengumandangkan adzan dan menunaikan shalat di Masjid Ibrahimi sepuluh hari dalam setahun dengan dalih memberikan kesempatan bagi pemukim yahudi untuk melakukan ritual keagamaan mereka.
Sebelum ini, sekelompok pemukim Zionis berusaha untuk membakar sebuah masjid di utara Tepi Barat dan menyebabkan kerusakan di bagian dalam bangunan masjid. Penyerang menyalakan api pada sejumlah ban yang sengaja mereka simpan di dalam masjid di desa al-Mughayyir, sekitar 20 kilometer (12 mil) timur laut Ramallah, dan merusak sajadah.
Mereka pun mencoret-coret dinding mesjid dengan cat semprot bertuliskan “Alei Ayin”, nama salah satu wilayah permukiman. Selain itu mereka pun menulis sejumlah slogan anti-Barat lainnya.
Pemukiman baru
Sementara itu, pemerintah Zionis-Israel hari Selasa mengatakan berencana membuka tawaran untuk pembangunan lebih dari 800 rumah baru di Yerusalem Timur.
Jurubicara Departemen Perumahan Ariel Rosenberg mengatakan tender untuk membangun rumah-rumah baru di permukiman Har Homa dan Pisgat Zeev itu diperkirakan keluar dalam beberapa minggu mendatang.
Keputusan mempercepat pembangunan pemukiman ini dilakukan setelah Palestina mendapat keanggotaan penuh bulan lalu dalam badan kebudayaan PBB, UNESCO, sebagai bagian dari upaya mereka menjadi negara merdeka.
Zionis-Israel juga mengatakan akan terus menahan uang pajak senilai sekitar 100 juta dollar milik Otorita Palestina. (Arbi)