![Gnb](https://www.alislamu.com/images/stories/berita/gnb.jpg)
Usaha Palestina untuk menjadi anggota PBB mendominasi pembicaraan dalam konferensi Perayaan 50 tahun Gerakan Non Blok (GNB), yang berlangsung dua hari, Senin (5/9) dan Selasa (6/9). Meskipun pertemuan tersebut intinya untuk memperluas hubungan bilateral dan membahas ekonomi.
Selama pertemuan formal yang berlangsung di Serbia itu, Ketua GNB Mohamed Kamel Amr, Menteri Luar Negeri Mesir, mendesak negara anggota GNB untuk mengakui kemerdekaan negara Palestina. “Ini adalah momen bersejarah bagi kita,” kata Riyad Mansour, pengamat tetap Palestina di PBB.
Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah Otonomi Palestina sedang melakukan pendekatan kepada dua per tiga negara anggota PBB agar mau mengakui status kenegaraannya berdasarkan garis perbatasan dengan Israel pada 1967.
“Kami berharap dengan bantuan GNB dan yang lain, Serbia akan mampu melakukan hal positif bagi Palestina dan mengakhiri pendudukan,” kata Mansour.
Menteri Luar Negeri Serbia, Vuk Jeremic, yang menjadi tuan rumah konferensi tersebut, menekankan pentingnya pembahasan mengenai isu internasional tersebut di luar pusat kekuatan yang sudah ada.
“Sangat mungkin bahwa nasib sebuah pemilihan penting di New York (PBB) akan ditentukan pada saat pertemuan GNB di Beograd,” kata Jeremic.
Lebih dari separuh pembicara pada konferensi tersebut menyampaikan dukungan bagi status kenegaraan Palestina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Slovenia, Samuel Zbogar, mengatakan bahwa Palestina berada di ambang kemerdekaan.
Perwakilan dari 113 negara dan sejumlah organisasi kunci internasional dan regional, termasuk PBB, berada di Beograd pada Senin (5/9) dan Selasa (6/9) untuk meresmikan Beograd sebagai kota resmi berdirinya GNB 50 tahun yang lalu. (Fani/rpb)