
Surat kabar Amerika, New York Times, menyebutkan, keberadaan tentara Amerika di Irak masih akan diperpanjang hingga beberapa tahun ke depan.
Perpanjangan waktu itu berdasarkan pada perjanjian rahasia antara Perdana Menteri Irak, Nuori Al-Maliki, dengan pejabat Amerika. Dalam perjanjian rahasia itu disepakati untuk memperpanjang keberadaan tentara Amerika di Irak, lebih lama dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yakni akhir tahun ini.
Menurut harian New York Times, dengan adanya perjanjian rahasia ini maka Amerika harus siap menanggung resikonya, angka kematian tentara amerika akan terus bertambah seiring dengan ditundanya penarikan tentara AS dari Irak, sebagaimana dikutip oleh situs Islammemo.cc, Jum’at (15/07).
Perjanjian rahasia ini mendapatkan pro dan kontra dari para pejabat dan pengamat politik Irak, karena dengan disepakatinya perpanjangan waktu keberadaan tentara Amerika di Irak, maka pemerintah Irak akan dinilai lemah. (Fani/ism).