
Malaysia menahan lebih dari 200 Muslim syiah–termasuk warga negara Iran, Indonesia dan Pakistan–dalam sweeping besar-besar terhadap aliran Islam melanggar hukum di Malaysia. Mereka terancam hukuman melanggar hukum syariah Islam, demikian ujar seorang pejabat, (20/12).
Pemerintah Malaysia menganggap hanya aliran Suni yang sah dalam negara Islam tersebut. Suni adalah cabang Islam terbesar di dunia diikuti oleh Syiah. Polisi syariah menggerebek sebuah rumah toko di distrik Gombak, di negara bagian Selangor tengah pekan lalu.
Dalam penggerebekan mereka menahan sekelompok jamaah, yang dituduh mengikuti sekte Syiah yang melenceng, demikian ujar staf humas Departemen Keagamaan Islam Selangor, Nuhamizah Othman.
Sweeping kali ini adalah yang terbesar terhadap kelompok-kelompok yang dianggap melanggar hukum dalam beberapa bulan terakhir, ungkap direktur departemen, Muhmmad Khusrin Munawi, kepada media negara. Ia mengatakan doktrin Syiah adalah ancaman bagi keamanan nasional karena mereka mengizinkan pembunuhan atas Muslim dari aliran lain–yang dianggap kafir.
Malaysia, negara berpenduduk 28 juta orang itu dianggap dilanda kecemasan terhadap aliran keagamaan yang menentang cabang utama Islam. Pemerintah cemas mereka akan mengganti citra bengsa Muslim moderat. Muslim Malaysia menempati 60 persen total penduduk, sementara sebagian lain adalah pemeluk Budha, Hindu atau Kristen dari etnis Cina dan India. (rpb/Fani)