Beberapa surat berita Mesir memberitakan, pihak gereja yang terletak di Ibukota Bani Suwaif marah dan terus menekan Syaikh Azhar supaya mengembalikan seorang pemuda muallaf ke gereja. Pasalnya, suku Koptik yang berada di Selatan Mesir marah besar atas keislamannya. Hal serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu, ketika istri salah seorang pejabat gereja masuk Islam. Untuk mengembalikan pemuda itu, Uskup Stephen St menelpon Syaikh Azhar, Ahmad Thoyyib. Dalam percakapannya, Uskup meminta supaya ia mengembalikan pemuda itu, karena ribuan orang suku koptik terus melakukan aksi unjuk rasa menuntut dikembalikannya pemuda muallaf itu.
Pihak gereja terus menuntut karena pemuda muallaf itu dianggap belum cukup umur, sehingga sangat mungkin ia masuk Islam karena dipaksa atau dipengaruhi.
Namun anggapan itu langsung dibantah oleh polisi Mesir. Dalam keterangannya kepada polisi, pemuda muallaf itu mengaku tidak ada paksaan dan tekanan kepada dirinya untuk masuk Islam. Ia datang kepada Syaikh Azhar untuk mengumumkan keislamannya atas keinginan hatinya sendiri.
Saat ini, pemuda muallaf itu sudah diamankan polisi. Terakhir, pemuda itu diketahui bernama Sami Aziz (17 tahun). Namun, setelah masuk Islam ia pun mengubah namanya menjadi Sami Mas'ud Sami. (Ism/Fani)