Aparat keamanan Saudi mengumumkan, Rabu (24/3), telah berhasil mengungkap jaringan "teroris" yang mempunyai hubungan dengan Al-Qaeda. Jaringan "teroris" itu berencana untuk menghancurkan instalasi-instalasi umum serta sumber minyak di Arab Saudi.
Menurut ketarangan aparat keamanan Saudi, 101 orang yang diduga "teroris" telah berhasil ditangkap. Sementara dua belas orang lainnya telah ditangkap terlebih dahulu. Dalam penangkapan orang-orang yang diduga "teroris" itu, pihak keamanan juga menyita beberapa senjata, kamera, komputer, sejumlah alat komunikasi, sejumlah uang tunia, serta dokumen lainnya.
Dari 101 orang yang diduga "teroris" itu, 47 orang diantaranya berasal dari Arab Saudi dan 51 orang lainnya berasal dari Yaman, Somalia, Bangladesh, dan Eritrea.
Dari bukti-bukti yang didapat, menurut keterangan Juru Bicara Mendagri Saudi, Mansour Al-Turki, 101 orang tersebut terbukti memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Yaman. Mereka mencanangkan untuk menghancurkan instalasi-instalasi umum dan sumber minyak di Arab Saudi.
Pihak keamanan Saudi juga menegaskan, dua jaringan sel berhasil dicegat dan ditangkap. Masing-masing jaringan sel mempunyai enam unsur dan masing-masing mempunyai pekerjaan yang berbeda. Kedua jaringan sel itu mempunyai hubungan dengan jaringan Al-Qaida di Yaman.
Dua jaringan sel itu dimotori oleh orang-orang Saudi, kecuali satu orang dari Yaman. Seorang yang berasal dari Yaman itu diduga sebagai tokoh penting Al-Qaeda di Yaman. Demikian menurut keterangan pihak intelijen Saudi.
Saudi melakukan operasi penangkapan terhadap "teroris" sejak tahun 2006 sebagai bagian dari keikusertaan negara itu dalam "perang melawan teror" yang digulirkan AS. Pada tahun 2007, Saudi mengklaim berhasil menangkap 172 tersangka "teroris" dan pada Agustus 2009 berhasil menangkap 44 tersangka anggota Al-Qaida. (arb/Fani)