Sejumlah aktivis muslim Amerika mulai bangkit untuk membendung buku-buku anti Islam. Akhir-akhir ini, buku tersebut diketahui mulai masuk di kalangan ummat Islam, terutama banyak dibaca oleh kalangan pelajar. Menurut keterangan dari Council on American-Islamic Relations (CAIR), tidak kurang dari 10 buku anti Islam yang telah menyebar di kalangan para pelajar. Isi buku tersebut berusaha untuk menanamkan keyakinan bahwa ummat Islam itu adalah teroris.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Direktur Hak Sipil CAIR, Mu'in Khawwajah, terdapat puluhan orang tua yang mengeluhkan kepada CAIR tentang munculnya buku-buku anti Islam tersebut.
Terakhir, buku anti Islam diterbitkan pada akhir 2009. Buku tersebut diterbitkan oleh Mason Crest Bblicherz-of-propil di Pannsylvania. Buku tersebut diterbitkan berkat kerjasama dengan lembaga Foreign Policy Research Institute.
Menurut Khawwajjah, isi buku tersebut penuh dengan informasi palsu. Selain itu, lembaga Foreign Policy Research Institute di Amerika dikenal sebagai lembaga yang mendukung perang Irak.
"Dalam salah satu bab buku itu, terdapat judul "Islam di Eropa". Dalam bab itu, penulis menuduh ummat Islam sebagai sumber terjadinya setiap konflik yang terjadi di berbagai benua," tegas Khawwajah.
Dalam rangka membendung penyebarang buku-buku anti Islam itu, CAIR menyeru sekolah-sekolah dan perpustakaan untuk mengedepankan buku-buku Islam yang benar, terutama yang diterbitkan oleh Mason Crest. Menurut Khawwajah, buku dari penerbit itu kebanyakan ditulis oleh para ulama yang keilmuannya telah mendalam. (Ist/Fani)