Wilders Kembali Berulah dengan Film “Fitna”

ImagePembuat film "Fitna", Geert Wilders, namanya terkenal dan mencuat di dunia setelah ia membuat film kontroversial itu. Kini, ia ingin kembali mengangkat popularitasnya dengan mempertontonkan film "Fitna" di House of Lords, London, Jum'at (5/3).   Wilders berkunjung ke Inggris setelah larangan masuk ke negara tersebut dicabut. Ia datang ke Inggris atas undangan seorang pejabat parlemen, Baroness Cox.
  "Kunjungan saya ini untuk memenuhi undangan, guna mempertontonkan film "Fitna" kepada para anggota parlemen Inggris di House of Lords pada 5 Maret mendatang," terang Wilders.

Sebenarnya, keinginan Wilders untuk mempertontonkan film "Fitna" kepada para anggota parlemen sudah sejak Februari 2009. Namun, baru beberapa jam kumjungannya ke Inggris, ia terpaksa harus meningalkan negara itu. Pasalnya, Belanda meminta supaya ia segera kembali terkait maraknya protes dari dunia Islam atas pembuatan film "Fitna".
Kunjungan Wilders Akan Picu Aksi Unjuk Rasa

Di bandara Heathrow, Inggris, belum terlihat tanda-tanda akan terjadinya aksi unjuk rasa. Tapi, diperkirakan di waktu yang akan datang akan terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran.

Pada tahun lalu saja, kunjungan Wilders ke Inggris untuk mempertontonkan film "Fitna" disambut dengan aksi unjuk rasa yang sangat besar. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri Inggris, Jacqui Smith, sangat mengkhawatirkan kunjungannya. Menurutnya, kunjungannya itu akan memperkeruh hubungan masyarakat. "Kunjungannya itu mengancam kerukunan  masyarakat dan membahayakan kesalamatan masyarakat umum," jelasnya.

Melihat ancaman yang akan terjadi pada 2009 terkait kunjungan Wilders, akhirnya Jasqui Smith pun melarangnya untuk masuk Inggris selama tahun itu.

Film "Fitna" telah memicu kemarahan dunia Islam setelah di tayangkan di internet pada 2008 lalu. Sejak itulah, Wilders yang beraliran keras dijaga selama 24 Jam setelah ia mendapatkan ancaman untuk dibunuh. (Ism/Fani)