Pelarangan Naik Pesawat Bagi Muslimah Kembali Terulang

ImageBelum lama ini, seorang wanita muslimah dilarang naik pesawat untuk berpergian ke AS guna menjenguk suaminya. Pelarangan itu terkait karena ia mengenakan jilbab. Kini pelarangan itu kembali terjadi, namun dengan alasan yang berbeda.   Dua orang muslimah dilarang menaiki pesawat saat ingin melakukan perjalanan dari Inggris ke Pakistan. Pelarangan itu terkait penolakan kedua muslimah untuk diperiska dengan alat scan badan. Keduanya menolak karena alasan agama dan medis, sebagaimana dilaporkan oleh pejabat Bandara  Manchester, Kamis (4/3).
  "Kedua penumpang ini menolak untuk diperiksa dengan alat scan, karena alasan agama dan medis. Untuk itu, pemerintah dan pejabat bandara tidak mengizinkannya naik pesawat," terang juru bicara Bandara Manchester.

Menurut pejabat bandara, petugas telah menjelaskan secara rinci alasan pemeriksaan dengan alat scan kepada kedua wanita muslimah tersebut. Tapi, keduanya lebih memilih untuk tidak jadi naik pesawat.

Kedua orang muslimah ini, merupakan orang yang pertama kali menolak untuk diperiksa sejak awal kali pemeriksaan menggunakan alat scan. Penggunaan alat scan sendiri baru dimulai pada bulan Februari lalu.

Penggunaan alat scan sebagai alat pemeriksa oleh bandara bertujuan untuk meningkatkan keamanan. Pemeriksaan itu bertujuan untuk menghindari kemungkinan terulang kembali peristiwa yang pernah terjadi pada Desember. Pasalnya, pada 25 Desember ada upaya untuk meledakkan pesawat AS saat melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Detroit. Tapi, upaya itu gagal karena pelaku asal Nigeria yang membawa bahan beledak aktif berhasil ditangkap.

Alat scan yang digunakan oleh Bandara Manchester itu sendiri dibeli seharga $130 ribu. Dengan alat itu, dapat menscan dengan hasil gambar tiga dimensi tubuh para penumpang yang ingin naik ke pesawat. (Aby/Fani)