Jawaban:
Berpuasa pada bulan Sya’ban hukumnya sunnah dan memperbanyak puasa di dalamnya juga termasuk sunnah, hingga Aisyah Radhiyallahu Anha berkata, “Saya tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban.” Berdasarkan hadits ini, kita harus memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
Ahlul ilmi berkata, “Puasa di bulan Sya’ban seperti shalat sunnah Rawatib bila dibandingkan dengan shalat wajib, dan puasa bulan Sya’ban seakan-akan menjadi muqadimah bagi puasa Ramadhan atau sunnah Rawatibnya bulan Ramadhan. Maka dari itu, disunnahkannya puasa di bulan Sya’ban dan puasa enam hari pada bulan Syawal diibaratkan seperti shalat rawatib sebelum dan sesudah shalat fardu. Puasa bulan Sya’ban mempunyai faidah lain yaitu menenangkan jiwa dan mempersiapkan diri untuk berpuasa di bulan Ramadhan sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan seseorang sudah siap dan mudah melaksanakannya.”
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa Arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 519 — 520.