Mufti Wanita Pertama di Eropa: Tetanggaku Dibalik Keislamanku

Image

Alislamu.com

Ia berkisah tentang sebab masuk Islamnya kepada harian Kuwait Al-Jaridah, “Saya masuk Islam melalui wanita muslimah yang tinggal di dekatku. Ia suka menolong dan berkasih sayang kepada orang lain. Suatu hari saya bertanya kepadanya, ‘Siapa yang mengajarimu melakukan seperti ini?’ Ia menjawab, ‘Agamaku yang mengajariku berbuat seperti itu.'”

Saya mulai tertarik kepada Islam dan saya mencarinya meskipun usiaku  belum genap 18 tahun. Saya pelajari Al-qur’an dan hadits Rasul. Setelah itu, saya menyatakan masuk Islam, meskipun masih menghadapi banyak kesulitan.

“Saya adalah  muslimah pertama di dunia yang menjabat ketua Majlis Islam di Norwegia selama dua tahun berturut-turut. Saya juga mufti wanita pertama di Eropa,” ujarnya.

Berkaitan dengan melepas jilbab, Larsen berkata, “Saya menolak melepas jilbab dengan alasan apapun. Jilbab merupakan identitas khusus wanita muslimah.” Larsen pun menjelaskan bahwa dirinya telah memakai jilbab sejak masuk Islam. Meskipun, sebagian ulama membolehkan melepas jilbab jika dikhawatirkan menjadi sumber tekanan dan bahaya.

Larsen menulis sebuah buku yang berjudul Dialog Antara yang berhijab dengan yang Tidak Berhijab. Buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diterima pula di tengah pemikir dan orientalis. Buku ini menjadi buku Islam best seller di Norwegia, karena tercetak hingga 5 juta buku. Ia pun kerap dipanggil stasiun radio dan televisi yang memintanya mengisi program mingguan untuk menjelaskan hakekat Islam.(ist/ha).