Alislamu.com — Pemerintah Indonesia dan MER-C akan berperan dalam proses pembangunan rekonstruksi di Gaza Palestina.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad menyatakan hasil rapat interdepartemen yang digelar Deplu pada Jumat (20/3) kemarin menghasilkan keputusan untuk pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) yang akan dikirim ke Palestina sebelum melakukan proses rekonstruksi di Gaza.
TPF ini nantinya selain berisikan tim MER-C, juga akan dibantu tim teknis dari Deplu, Depkes, PU, dan Kemenko Kesra.
Untuk proses rekonstruksi ini, lanjut Sarbini, pemerintah Indonesia dan MER-C akan memprioritaskan tiga hal. “Membangun rumah sakit, merekonstruksi sekolah dan memberikan beasiswa,” kata Sarbini kepada Republika, Jumat (20/3). “Sementara untuk pengiriman TPF ini kemungkinan setelah pemilu.”
Disebutkan Sarbini untuk proses rekonstruksi ini Pemerintah Indonesia telah menyiapkan anggaran sekitar Rp. 10 miliar. “Jumlah ini akan digabung dengan dana umat yang berhasil dikumpulkan MER-C sebesar Rp. 14 miliar,” papar Sarbini.
Dengan adanya keputusan ini lanjut Sarbini, MER-C dan pemerintah Indonesia telah menyatukan visi dan misinya dalam proses rekonstruski Gaza. Terutama untuk pembangunan rumah sakit di sebelah utara kota Gaza.
Rumah sakit yang akan dibangun tersebut kata Sarbini akan berdiri di atas lahan seluas satu hektar dengan konstruksi bangunan setinggi dua lantai yang menampung sekitar 70 tempat tidur.
“Ini merupakan Trauma Center dan dibangun di wilayah utara Gaza di dekat Jabaliya di mana kawasan ini terdapat kasus traumatik perang paling banyak,” ungkap Sarbini.
Sejauh ini untuk proses pembangunan rumah sakit tersebut kata Sarbini masih terkendala dua hal. Yakni cara mentransfer uang serta pengadaan material bangunan. “Jika dua hal ini sudah jelas sebetulnya sudah bisa dimulai.”
Ditambahkan Sarbini, untuk menindaklanjuti hasil pertemuan yang dipimpin Direktur Timur Tengah Deplu, Chandra Salim pada Jumat (20/3) ini, maka akan dilakukan pertemuan lanjutan pad 24 Maret mendatang. (rpb/fani)