Larangan Membenci Ammar bin Yasir

Dari Khalid bin Walid r.a, ia berkata, “Suatu kali terjadi pertengkaran mulul antara aku dan Ammar bin Yasir. Lalu Ammar mengadukannya kepada Rasulullah saw. Maka hal itu menambahkan kemarahan Khalid, sementara Rasulullah hanya diam saja. Sehingga menangislah Ammar. Ia berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah engkau dengar perkataannya? Rasulullah saw. mengangkat kepalanya dan berkata, “Barangsiapa memusuhi Ammar maka Allah memusuhinya dan barangsiapa membencinya maka Allah membencinya.”

Khalid berkata, “Aku pun merasa sempit, kemudian tidak ada yang lebih aku sukai melainkan ridha Ammar. Aku pun menemuinya dan Ammar pun ridha,” (Shahih, HR Ahmad [IV/89].

Kandungan Bab:

Penjelasan tentang keutamaan Ammar bin Yasir bahwa mencintainya termasuk cabang keimanan yang mendatangkan cinta Allah kepada seorang hamba. Demikian pula sebaliknya.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 2/579-584.