
Kita banyak melihat di dinding tulisan Allah dan di sampingnya tulisan Muhammad Rasulullah, atau kita dapati tulisan itu di atas kertas atau buku-buku atau di sebagian mushaf. Apakah ini penempatan yang benar?
Jawaban:
Ini adalah penempatan yang tidak benar; karena hal itu bisa menjadikan Nabi sebagai saingan Allah dan sama dengan-Nya. Jika ada orang yang tidak tahu tentang tulisan itu dan siapa yang dimaksudkan dengan tulisan itu, tentu dia akan yakin seyakin-yakinnya bahwa kedua nama itu sama dan serupa. Maka nama Rasulullah harus dihilangkan dan cukup dengan tulisan Allah saja. Itulah kalimat yang dikatakan oleh para sufi, mereka takut tulisan itu dijadikan sebagai pengganti dzikir yang mereka katakan, “Allah, Allah, Allah.” Di samping itu, kalimat itu juga dapat melalaikan, maka sebaiknya di atas dinding, kertas, dan lain-lainnya, tidak ditulis huruf Allah dan Muhammad.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm. 204.