Penuntut Ilmu Adalah Qudwah

قال الشيخ العلامة زيد بن محمد  المدخلي – رحمه اللّه وغفر له

 Asy-Syaikh al-‘Allamah Zaid bin Muhammad al-Madkhali rahimahullah:

وإن انحرف طالب العلم وجَهِل كما يجهل الجاهلون وسفه نفسه كما يصنع السفهاء فقد أساء إلى العلم وأساء إلى نفسه وأساء إلى الناس

“Apabila seorang penuntut ilmu menyimpang dan bersikap bodoh seperti orang-orang bodoh, serta memperdungu dirinya seperti yang diperbuat oleh orang-orang dungu, maka dia telah

  • merugikan ilmu,
  • merugikan diri sendiri, dan
  • merugikan orang lain.

لأنّ طلاَّب العلم قدوة فليكونوا خير قدوة في العقيدة والشريعة

“Karena para penuntut ilmu itu adalah qudwah (teladan). Maka hendaknya mereka menjadi qudwah dalam aqidah dan syari’at.”

Kejadian hari ini yang sungguh memprihatinkan adalah para thalibil ilmi yang bukan merendah hati ketika mendapatkan ilmu tetapi malah dia berlaku takabbur.

Apa yang mereka dapatkan dari ilmu itu tidak menambah ketaqwaan dalam hatinya dan juga iman di dadanya. Hanya baru saja mengenal apa itu “Sunnah” sudah berani membid’ah-bid’ahkan amalan yang tidak dia amalkan.

Jelas hal itu adalah musibah bagi para penuntut ilmu yang harus di berantas agar ummat tidak ribut dengan apa mereka ributkan. Umat islam harus lebih dewasa lebih berwawasan luas agar lisan mereka tidak tajam kepada saudaranya di karenakan perbedaan suatu amalan yang masih ada khilaf diantara para ulama.

Para Penuntut Ilmu adalah qudwah (suri tauladan) yang harus bisa bersikap baik agar umat lebih tenang, umat lebih dalam bersikap tasamuh ketika berbeda pendapat dengan orang lain.

 

Sumber: Audhah al-Ma’ani, Syarh Muqaddimah Risalah Abi Zaid al-Qairawani oleh Syaikh Zaid bin Muhammad Al-Madkhaliy