- Tidak menunda tidur setelah shalat Isya’ kecuali untuk keperluan seperti belajar, atau bicara dengan tamu, atau bercumbu dengan istri.
“Abu Barazah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya’, dan ngobrol sesudahnya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
- Berusaha tidak tidur kecuali dalam keadaan berwudlu.
“Jika engkau akan pergi ke tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudlu seperti wudlu untuk shalat.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
- Tidur di atas lambung kanannya (miring ke kanan), berbantal tangan kananya, dan tidak apa-apa kalo ingin berganti posisi dengan tidur di atas lambung kirinya setelah itu.
“Jika engkau akan pergi ke tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudlu seperti wudlu untuk shalat, kemudian tidurlah di atas lambung kananmu.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
- Tidak tidur dalam keadaan tengkurap, baik tidur siang atau malam.
“Sesungguhnya tidur dengan tengkurap adalah tidurnya penghuni neraka.” (HR Ibnu Majah)
“Sesungguhnya tidur dengan tengkurap adalah tidur yang dibenci Allah ‘azza wa jalla.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
- Membaca beberapa dzikir Sebelum Tidur
Sumber: Minhajul Muslim,oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi