Rahasia Di Balik Kalimat Tauhid Dan Istighfar

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rohimahullah- berkata:

سِرّ الجمعِ بين ( لا إلهَ إلا الله 
و( الاستغفار ) في قوله تعالى
﴿ فَاعلَم أَنَّهُ لا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَاستَغفِر
لِذَنبِكَ وَلِلمُؤمِنينَ وَالمُؤمِناتِ ﴾

“Rahasia dibalik disebutkannya kalimat (laa ilaaha illa Allah) dengan kalimat (istighfar) secara bersamaan di dalam firman Allah:


{ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَمَثْوَاكُمْ }
محمد 19 ]

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.(Muĥammad:19)

?إنّ التّوحيدَ يُذهبُ أصلَ الشّرك
والاستغفارَ يمحو فروعَه
..

“Sesungguhnya tauhid menghapus asas dasar kesyirikan, sedangkan istighfar menghapus cabang-cabangnya.”

فأبلغُ الثّناء قول: لا إلهَ إلا الله
وأبلغُ الدّعاء قول: أستغفرُ الله

“Maka saya serukan pujian dengan mengucapkan: LAA ILAAHA ILLA ALLAH..
dan juga saya serukan doa dengan mengucapkan: ASTAGHFIRULLAH”

فأمَرَهُ بالتّوحيدِ والاستغفارِ لنفسِه
ولإخوانهِ من المؤمنين والمؤمنات .

“Maka Allah memerintahkan hambaNya agar mentauhidkanNya dan meminta ampunan kepadaNya dari dosa-dosanya dan dosa sodara-sodaranya kaum mukmin laki-laki dan perempuan.”

 

 

Sumber: Majmu’ Al-Fatawa oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah