Kekeringan Ekstrim Selama Tiga Tahun Sebelum Kemunculan Dajjal

Beberapa bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Cina, India, Ukaraina, Rusia dan Irlandia dari tahun 1876 samapai tahun 1901 sudah menewaskan jutaan manusia. Padahal bencana pada saat itu hanya melanda beberapa kota atau propinsi semata. Pada saat yang sama propinsi dan kota-kota yang ada tidak mengalami bencana yang sama. Lebih dari itu seluruh dunia juga selamat dari bencana dan emmpunyai peluang untuk memberikan bantuan pangan dan obat-obatan.

Kekeringan dan kelaparan tersebut jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kekeringan total yang akan melanda dunia di akhir zaman. Sebelum kemunculan Dajjal bumi akan mengalami kekeringan selama tiga tahun. Hal itu sebagaimana di sabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :

عن أبي أمامة أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال “إن قبل خروج الدجال ثلاث سنوات شداد، يصيب الناس فيها جوع شديد، يأمر الله السماء في السنة الأولى أن تحبس ثلث مطرها، ويأمر الأرض أن تحبس ثلث نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثانية فتحبس ثلثي مطرها، ويأمر الأرض فتحبس ثلثي نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثالثة فتحبس مطرها كله، فلا تقطر قطرة، ويأمر الأرض فتحبس نباتها كله، فلا تنبت خضراء، فلا يبقى ذات ظلف إلا هلكت؛ إلا ما شاء الله ، قيل: فما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: التهليل والتكبير، والتحميد، ويجزئ ذلك عليهم مجزأة الطعام” وصححه الألباني في صحيح الجامع.

“Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan di timpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertamadarinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan pada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak di kehendaki oleh Allah. Para Sahabat bertanya, “Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab, “Tahlil , Takbir, Tasbih dan Tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. (H.R Ibnu Majah, Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi di shahihkan oleh Al-Albani)

Hadits ini mejelaskan proses kekeringan dan kelaparan dahsyat yang akan terjadi selama tiga tahun berturut-turut sebelum keluarnya Dajjal. Kekeringan tersebut terjadi secara bertahap. Pada tahun pertama kadar hujan berkurang sepertiga dari biasanya, sehingga berakibat anjloknya hasil pertanian hingga sepertiga dari biasanya. Manusia tentu berharap kesusahan tersebut segera berakhir dan keadaan berangsur-angsur membaik. Namun harapan tinggal harapan. Pada tahun berikutnya curah hujan justru semakin berkurang, susut hingga dua pertiga dari curah hujan biasanya. Dampak langsung terasa, produksi pertanian merosot tajam hingga dua pertiga. Alih-alih membaik, pada tahun ke tiga bencana justru semakin menggila air hujan seratus persen tidak turun, dan bencana kekeringan pun menjadi sempurna.

Kekeringan ekstrim tersebut memang terjadi berdasarkan kehendak Allah. Ia adalah ujian dari Allah untuk melihat siapa yang tetap beriman dan siapa yang kufur, siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar. Saat ini memang belum di alami oleh ummat manusia. Namun, tanda-tanda ke arah itu sudah mulai bisa di raba-raba pada zaman ini.  Para ilmuwan, peneliti dewasa ini menyoroti fenomena yang mereka sebut kenaikan suhu bumi (global warming, atau pemanasan global) pemanasan global di pengaruhi oleh tindakan manusia. Kenaikan suhu bumi rata-rata 0,8 derajat celcius dalam seabad terakhir terutama di sebabkan penggunaan bahan bakar fosil mulai tahun 1920-an atau pasca revolusi Industri.

Kondisi cuaca ekstrim akan menjadi peristiwa rutin. Badai tropis akan lebih sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan melanda area yang lebih luas. Resiko terjadinya kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningkat. Sementara itu, kekeringan akan menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan muka air laut akan memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tawar dan menggerus kawasan pesisir.

Jika demikian akankah miliyaran manusia di muka bumi akan menghadapi kelaparan masal? Akankah kanibalisme dan penjualan anak-anak kembali terjadi? Bagaimana manusia akan melawan terpaan busung lapar, gizi buruk, lepra, kurang darah, dan lain-lain? Berapa ratus juta  yang akan meninggal dunia? Berapa yang mampu selamat? Kemana mereka akan berimigrasi? Bagaimana keadaan kaum muslimin pada masa tersebut?

Kesimpulannya, bumi semakin panas, sehingga mengakibatkan kaaunya perubahan iklim dan cuaca. Tangan-tangan jahat manusia telah menyebabkan kerusakan di daratan, lautan, dan udara yang merusak keseimbangan alam. Kekeringan ekstrim sebelum kemunculan Dajjal ini barangkali adalah bagian hukuman yang disegerakan di dunia. Boleh jadi di akhir zaman hujan akan di turunkan dalam kadar yang lebih besar dari kadar biasanya, sehingga mengakibatkan banjir dan bencana alam. Kemudian secara berangsur selama tiga tahun, kadar hujan di kurangi hingga akhirnya tidak turun sama sekali. Peristiwa tersebut di susul oleh keluarnya Dajjal.

 

Sumber: Zikir Akhir  Zaman karya Abu Fatiah Al-Adnani