Wanita Haidh Dilarang Mengerjakan Thawaf

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Kami keluar bersama Rasulullah saw. semata-mata untuk menunaikan ibadah haji. Ketika kami tiba di Sarif, aku mendapatkan haidh (datang bulan). Rasulullah datang menemuiku dan aku sedang menangis. Rasulullah saw. bertanya kepadaku, “Apa yang membuatmu menangis?” Aku berkata, “Demi Allah, alangkah baiknya jika aku tidak keluar berhaji pada tahun ini.” “Kelihatannya engkau mendapatkan haidh?” tanya Rasulullah. “Benar!” jawabku. Rasulullah berkata, “Sesungguhnya hal itu adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan atas kaum wanita, maka kerjakanlah apa yang dikerjakan oleh jama’ah haji, hanya saja janganlah mengerjakan thawaf hingga engkau suci dari haidh,” (HR Bukhari [305]).

Kandungan Bab: 

  1. Wanita haidh boleh mengerjakan seluruh manasik haji kecuali thawaf. 
  2. Manasik haji terdiri atas dzikir, talbiyah, do’a dan tilawah Al-Qur