itoday – Yayasan Assunnah di Cirebon membantah tudingan dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj sebagai lembaga cikal bakal terorisme di Indonesia.
“Yayasan Assunnah Cirebon resmi mempunyai legalitas hukum dari Kemenkumham,” kata Ketua Yayasan Assunnah Cirebon, Muhammad Toharo Lc dalam rilis kepada wartawan, Senin (26/08).
Menurut Toharo, dalam berdakwah, mengedepankan keilmiahan, hikmah, dan kelembutan. Yayasan mentaati pemerintah RI dalam hal yang ma’ruf dan menyerukan untuk tidak melawan/berdemonstrasi/ memberontak kepada pemerintah.
“Jika diperlukan nasihat kepada pemerintah, maka harus dilakukan dengan cara yang baik dan santun secara langsung dengan mendatanginya, dan mendakwahkan kepada ummat untuk mendoakan Pemerintah dengan doa-doa kebaikan untuk mereka,” ungkap Toharo.
Kata Toharo, Yayasan Assunnah Cirebon menyelengarakan pendidikan resmi berafiliasi dengan Dinas Pendidikkan dan Kemenag RI dan tidak pernah ada satu pun santri atau alumni yang menjadi tersangka pengeboman, hal ini bisa dicek dari catatan data santri dan instrument manajemen lainnya.
Toharo mengatakan, Yayasan Assunnah Cirebon Insya Alloh selalu siap bekerjasama dengan pemerintah NKRI untuk meluruskan pemahaman dan memerangi pemikiran radikal dan terorisme.
“Kami mempersilahkan siapapun untuk berkunjung, bersilaturrahim untuk tabayyun atau konfirmasi untuk lebih mengenal Yayasan Assunnah Cirebon,” pungkas Toharo.