Larangan Menyampaikan Seluruh Ucapan yang Didengar

Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah saw, bersabda:'Cukuplah seseorang disebut pendusta bila ia menyampaikan seluruh apa yang ia dengar.'"[1] 

Dalam riwayat lain dengan lafazh: "Cukuplah seseorang disebut berdosa."[2]

Kandungan Bab:

Imam an-Nawawi rhm berkata dalam kitab Syarah Shahiih Muslim (I/75): "Makna hadits dan atsar yang dicantumkan dalam bab di atas adalah; larangan menyampaikan seluruh perkara yang didengarnya. Sebab kadangkala yang didengar itu ada yang benar dan ada yang dusta. Apabila ia menyampaikan seluruh perkara yang didengarnya, otomatis ia telah berkata dusta. Sebab ia telah menyampaikan sesuatu yang tidak sebenarnya. Sebelumnya kami telah menyebutkan perkataan para ahli ilmu tentang dusta, yakni dusta itu adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Bohong yang dinyatakan dosa itu tidaklah disyaratkan pelakunya sengaja melakukannya, wallahu a'lam."

[1] HR. Muslim dalam al-Muqaddimah (5)
[2] Shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (4992) dan Ibnu Hibban (30)

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 193-194.

Oleh: Khaled