KIBLAT.NET, Kairo – Gerombolan preman yang berjumlah ratusan dengan dibantu pasukan keamanan Mesir menggepung para pendukung Mursi yang bertahan di masjid Al Fath, di dekat Ramses Square. Para pendukung Mursi yang diperkirakan berjumlah seribu itu, di antaranya terdapat anak-anak dan wanita. Mereka terkepung sejak bentrokan di Ramses pada Senin malam (15/7/2013).
Suasana mencekam menyelimuti masjid. Para preman menutup semua akses menuju masjid dan mengancam menyembelih dan membunuh para pendukung Mursi yang terkepung tersebut.
“Jumlah mereka semakin bertambah setiap jam dan polisi melindungi mereka. Mereka mengancam menyembelih dan membunuh kami. Mereka meneriakkan perkataan, ‘Kami akan menyembelih kalian’” ujar imam masjid Al Fath, Abdul Hafidz Al Muslimi, melalui sambungan telefon kepada aljazera.net, sebelum akhirnya terputus.
Ia menambahkan, mereka membawa tongkat, senjata tajam dan peluru. “Saat ini mereka tengah mendekat ke jendela masjid” katanya dengan nada tegas.
Dalam sambungan telefon tersebut, ia mengatakan perkataan yang ditujukan kepada Syaikh Al Azhar. Ia mengatakan, “Kami mengharapkannya (Syaikh Al Azhar) untuk bisa masuk ke masjid ini. Kami di sini dalam situasi kritis. Kami sudah menghubungi kantor keamanan dan kepala detektif, dan tidak ada satupun dari mereka yang menanggapi kami. Kami terkepung dalam masjid, sementara puluhan anak-anak dan wanita terkepung bersama kami” ujarnya.
Pengepungan terhadap masjid Al Fath ini buntut dari bentrokan antara polisi Mesir dan para pendukung Mursi yang melakukan orasi di Ramses Square pada Senin malam. Polisi membubarkan paksa para demonstran dengan tembakan gas air mata. Sebagaian besar mereka berlindung ke Masjid Al Fath yang berdekatan dengan Ramses Square.
Hingga pada Selasa siang (16/7/2013), tepatnya seusai shalat Dhuhur, akhirnya para pendukung Mursi tersebut dapat keluar masjid dengan selamat. Mereka diselamatkan dengan perantara warga Mesir yang menghadiri shalat Dhuhur di masjid Al Fath. Di sisi lain, sejumlah pendukung Mursi lainnya juga berdatangan ke masjid untuk membantu rekan mereka.
Dengan hadirnya warga Mesir untuk mengahadiri Shalat di masjid Al Fath tersebut, membuat konsentrasi para preman bubar. Sehingga, mereka tidak bisa membedakan mana pendukung Mursi yang mereka kepung dan mana warga Mesir yang menghadiri Shalat Dhuhur. Di sisi lain, pasukan kemanan Mesir dan para preman juga mulai berkurang. [hunef/kiblat.net]