Mufti Saudi Puji Sikap Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi Mengecam Syiah Hizbullah

Qardhawi1

Islampos.com – MUFTI Arab Saudi pada hari Kamis kemarin (6/6/2013) memuji sikap ulama terkemuka Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi untuk kecamannya terhadap kelompok Syiah Hizbullah menyusul adanya intervensi kelompok sesat itu di Suriah.

Mufti Syaikh Abdulaziz bin Abdullah al-Syaikh menambah kecamannya terhadap Syiah Hizbullah, dengan menggarisbawahi aspek sektarian perang sipil di Suriah di mana pejuang anti Assad yang sebagian besar Sunni berperang melawan Presiden Bashar al-Assad, pengikut dari agama sesat Syiah Nushairiyah.

Syiah Hizbullah, telah kehilangan dukungan banyak pihak karena dukungan militernya untuk Assad, termasuk usaha pasukannya yang diklaim berhasil merebut kembali kota perbatasan strategis Qusair dari pejuang Suriah pada Rabu lalu.

Sebelumnya ulama berpengaruh yang berbasis di Qatar Syaikh Yusuf al-Qaradhawi – tokoh Sunni – pekan lalu menyerukan jihad melawan Assad dan menyebut kelompok Syiah Hizbullah yang didukung Iran – sebagai Hizbusy Syaithon.

Ia mengatakan bahwa dirinya telah salah untuk memuji Hizbullah di masa lalu ketika ia berusaha mendekatkan antara Sunni dan Syiah secara bersama-sama.

Bagi Mufti Saudi, otoritas keagamaan tertinggi di tempat kelahiran Islam, sikap dan pernyataan tegas Qaradhawi tersebut sejalan dengan ortodoksi dari kalangan Sunni.

“Bagian dari pernyataannya adalah dukungan dan mengacu pada sikap dari beberapa ulama besar kerajaan Saudi, yang telah jelas menentang partai ini serta sikap kebencian sektarian sejak pertama kali didirikan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saudi.

Dia meminta ulama dan politisi untuk bertindak menghentikan agresi Syiah Hizbullah.

Pekan lalu, menteri luar negeri Bahrain menyebut pemimpin Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah sebagai teroris.

Nasrallah menjadi pahlawan di dunia Arab setelah pasukannya ‘membantu’ mendorong Israel untuk menarik diri dari Lebanon selatan pada tahun 2000 dan saling berhadapan dengan negara Yahudi itu dalam perang singkat tahun 2006.