JAKARTA (an-najah) – Umat Islam harus mewaspadai tipu daya Syiah. Meskipun sesama kelompok Syiah juga terdapat perbedaan pendapat, namun jika menghadapi kelompok Islam Ahlussunnah, Syiah pasti bersatu.
Hal ini dijelaskan oleh Ustad Anung Al Hamat dalam kajian “Membendung Pergerakan Syiah Di Indonesia” di Jakarta, Kamis (16/05/2013).
Menurut pakar Syiah dari Majelis Intelektual Dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini, Syiah Imamah yang tumbuh subur di Iran termasuk yang mengkafirkan Syiah Nushairiyah yang dominan di Suriah.
“Namun ketika konflik Suriah mereka dengan mudah bersatu,” jelasnya dalam kajian tersebut.
Ustadz Anung juga menjelaskan, perbedaan mendasar masalah Syiah dengan Ahlussunnah bukanlah perbedaan Mahzab. Tapi memang dari aqidah hingga tata cara ibadah seperti sholat hingga puasa memiliki perbedaan yang mencolok.
“Shalatnya orang syiah yang sebenarnya hanya 3 waktu,” pungkas ustadz yang sedang mengambil gelar doktoral ini.