Jakarta (An-Najah.net) – Ustadz Fahmi Salim menghimbau kepada masyarakat pengagum mendiang ustad Jeffry Al Buchori atau yang akrab disapa ustad Uje agar memperhatikan tuntunan Islam dalam berziarah di makam ustad yang mereka cintai tersebut.
Hal tersebut ia ungkapkan menanggapi perilaku sejumlah warga yang melakukan ritual aneh di makam ustaz Jeffry Al-Buchory yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yakni mengambil tanah kuburan ustadz Uje, yang berada di Karet Bivak, Jakarta Pusat.
“Pesan saya agar masyarakat muslim mengamalkan petunjuk Rasul dalam ziarah kubur. Betapapun ustad itu manusia biasa yang ia butuhkan di alam barzakh ialah do’a, ampunan, dan rahmat Allah bukan untuk yang lainnya,” Kata anggota Komisi Pengkajian MUI Pusat ini kepada an-najah.net, Jakarta, senin (29/4/2013).
Kata pria yang juga Wasekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini, Islam tidak mengajarkan kita berdoa di tempat terjadinya kecelakaan seseorang yang telah meninggal, kecuali dalam batas tertentu. Seperti boleh berdoa di atas laut tempat tenggelam kapal yang korbannya tidak bisa ditemukan lagi.
“Itupun tidak harus memaksakan diri di sana, karena do’a bisa dipanjatkan kapanpun dan dimanapun untuk saudara kita yang wafat,” tuturnya.
Selain itu, Islam juga tidak mengajarkan untuk mengambil tanah kuburan orang yang dianggap soleh. Jika itu dibenarkan, tentu sudah dilakukan para sahabat terhadap kuburan nabi.
“Tapikan tidak. mereka hanya mengambil atsar Rasul seperti baju, terompah, serban, dan beberapa helai rambut Nabi yang disimpan oleh Khali bin Walid, tapi itupun bukan untuk dikultuskan. Namun, hanya untuk mengenang perjuangan dakwah Nabi yang sangat mereka cintai,” tandas Fahmi.