Islampos.com – Mali adalah medan pertempuran terbaru untuk perang antara kebenaran (Al-Haq) melawan kepalsuan (Al-Batil), antara Islam melawan orang-orang kafir, antara syariat Islam melawan demokrasi. Ini adalah contoh terbaru koalisi barat, yang dipimpin oleh penjahat terbesar, Amerika Serikat yang mencegah kaum Muslimin yang ingin hidup di bawah naungan syariat Islam dengan mendirikan Negara Islam (Khilafah) dimana dengannya (Khilafah) aturan Islam dapat diimplementasikan.
Kali ini kita melihat bahwa Perancis ingin berada di garis depan dari kampanye militer terhadap kaum Muslimin. Pemerintah Perancis telah menyatakan perang terhadap umat Islam melalui undang-undang anti-Islam dan kebijakan seperti pelarangan jilbab di sekolah-sekolah dan larangan Niqab (cadar), serta pelarangan menunaikan sholat Jum’at di lapangan terbuka.
Hal ini tidak mengherankan, karena Perancis adalah negara kolonial (penjajah) yang telah lama menguasai Mali dan hingga kini terus melancarkan serangan teroris terhadap kaum Muslimin Mali.
Sejarah menjadi saksi bagaimana negara-negara kolonialis barat membagi negeri-negeri kaum Muslimin di bawah perjanjian Sykes-Picot di tahun 1916, yang menyebabkan kehancuran Khilafah Ustmani. Saat ini, perang di Mali, di bawah kedok Intervensi dipimpin PBB, merupakan upaya terang-terangan untuk mengekang pembentukan Khilafah dimana pemerintahan barat semakin khawatir dengan dukungan dan popularitas terhadap upaya pembenrukan Negara Islam. Daerah seperti di Mali (di bawah Imarah Islam Azawad), di Somalia (yang dikendalikan Mujahidin Al Shabaab), dan di Afghanistan di bawah Taliban, kesemuanya adalah tanda-tanda munculnya kembali syariat Islam sebagai sistem pemerintahan.
Posisi geografis Mali ini telah menyebabkan kepanikan massa untuk Eropa dan Amerika Serikat, karena di sana terdapat negara-negara Muslim Afrika Utara, termasuk Tunisia di mana musim semi Arab (Arab Springs) bermula, dan Libya dimana setelah revolusi terjadi, panggilan untuk menerapkan syariat Islam semakin menguat.
Aljazair juga menjadi penyebab keprihatinan bagi Barat dengan adanya peningkatan aktivitas Al Qaeda di Maghreb (AQIM) sebagaimana disaksikan dalam insiden Amenas baru-baru ini (penyanderaan warga asing di kilang gas Aljazair).
Ini hanya masalah waktu sampai demam musim semi Arab (Arab Springs) tumpah ke Maroko dan penyebaran Islam selanjutnya akan menjadi lebih mudah dari kanan Mali di Afrika Utara. Semua ini menjadi sebuah wilayah kekuasaan yang menyebar dari pantai Spanyol di mana Islam memerintah di Selatan di Andalusia selama delapan ratus tahun.
Agar tidak dianggap diam saja, Inggris yang juga sangat anti Islam dan kaum Muslimin melalui Pengeran Harry telah membual tentang membunuh Muslim di Afghanistan dan sebagaimana biasa, PM Inggris, David Cameron, menolak Perang Salib ini sebagai teroris, ekstimis, tidak sebagaimana jika kepada umat Islam.
Umat Islam (masyarakat di seluruh dunia) tidak diragukan lagi berada dalam keadaan penurunan sejak penghancuran Negara Islam terakhir pada tanggal 3 Maret 1924. Kaum Muslimin pada saat ini dibagi menjadi lebih dari 55 negara, masing-masing dengan penguasa tiran sendiri, sebagian besar disangga oleh majikan mereka di AS. Sumber daya kaum Muslimin dihisap habis-habisan oleh kolonialis yang saat ini tidak perlu lagi secara fisik menempati tanah kaum Muslimin, namun ada para pemimpin boneka di setiap negeri yang menjalankan misi para tuannya sang kolonialis di sana.
Namun Allah (SWT) telah berjanji bahwa kemenangan bagi umat Islam dalam kehidupan ini dan berikutnya dan benih dari kemenangan ini datang dan dapat dilihat dari Afghanistan di Timur ke Mali di Afrika dan bahkan di jantung Eropa, dengan panggilan untuk syariat Islam yang bahkan akan dilaksanakan oleh negara-negara kolonialis di halaman belakang rumah mereka sendiri, dimana kehadiran Muslim yang tumbuh dan semakin aktif.
Seperti semua rencana para tiran dan penindas sepanjang sejarah umat manusia, kampanye terbaru terhadap apa yang disebut terorisme pada akhirnya akan gagal dan Allah (SWT) akan memastikan bahwa cara hidup yang ia pilih untuk umat manusia yaitu Islam akan menang. Dimulai mungkin dengan Mali atau Afghanistan tapi akhirnya menyebar dan sedang diimplementasikan pada seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris, sebagaimana Allah (SWT) menyebutkan dalam Qur’an:
“Dan Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (Muhammad (saw) dengan petunjuk dan agama yang benar (Islam) untuk dimenangkan (izharudin) atas seluruh agarma meskipun orang-orang musyrik membencinya.” QS At Taubah (9) : 33]
Syekh Anjem Choudary
Al-Muhajirun Inggris, Dosen Hukum Syariah
Syekh Umar Bakri Muhammad
Pendiri & Amir Al-Muhajirun, Pakar Gerakan Islam