Surah al-Mu’min

Al Quran26

Ayat 4, yaitu firman Allah ta’ala,

“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) tertipu oleh keberhasilan usaha mereka di seluruh negeri.” (al-Mu’min: 4)

Sebab Turunnya Ayat

Tentang sebab turunnya ayat ini, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Suddi dari Abi Malik yang berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Harits bin Qais as-Sahmi.”

Ayat 56, yaitu firman Allah ta’ala,

“Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (al-Mu’min: 56)

Sebab Turunnya Ayat

Dari Abu Aliyah diriwayatkan bahwa suatu hari, orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah membicarakan tentang Dajjal. Mereka berkata, “Ia akan muncul di akhir zaman dari golongan kami.” Mereka terlihat sangat mengagung-agungkan perihal Dajjal tersebut dan mengatakan bahwa ia akan melakukan ini dan itu. Allah lalu menurunkan ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah.” Allah selanjutnya juga memerintahkan Nabi saw. untuk memohon perlindungan dari kejahatan Dajjal. Nabi saw. juga berkata, “Sungguh penciptaan langit dan bumi jauh lebih hebat dibandingkan penciptaan seorang manusia seperti Dajjal.”

Tentang siapa yang dimaksud oleh ayat ini, dari Ka’ab bin Ahbar diriwayatkan, “Mereka adalah orang-orang Yahudi. Ayat ini sebagai respons terhadap mereka yang menunggu-nunggu informasi tentang Dajjal.”

Ayat 66, yaitu firman Allah ta’ala,

“Katakanlah (Muhammad), ‘Sungguh, aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah, setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.“‘ (al-Mu’min: 66)

Sebab Turunnya Ayat

Juwaibir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika Walid ibnul-Mughirah dan Syaibah bin Rabi’ah berkata, “Wahai Muhammad, tariklah kembali seruanmu dan kembalilah kepada agama yang dianut oleh nenek moyangmu.” Sebagai responsnya, Allah menurunkan ayat ini.

Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 489 – 490.