SURIAH (voa-islam.com) – Pasukan pemerintah Suriah, yang kalah dalam perang darat dengan para pemberontak terus mengintensifkan bombardir daerah yang telah lepas dari kontrol mereka dengan menggunakan pesawat tempur, mengakibatkan puluhan orang kembali tewas dalam serangan udara terbaru di beberapa kota Suriah.
Komite Koordinasi Lokal, jaringan aktivis oposisi mengatakan pada Jumat (2/10/2012) bahwa 70 orang telah tewas dalam serangan pasukan pemerintah Suriah di kota Harem di provinsi Idlib.
Pemerintah Suriah juga telah mengintensifkan serangan udara di Timur Ghouta di pinggiran ibukota Damaskus, seorang aktivis mengatakan kepada kantor berita AFP.
Moaz al-Shami mengatakan pasukan Presiden Bashar Al-Assad telah melakukan pengeboman udara berat setelah usaha yang gagal oleh pasukan darat pemerintah untuk merebut kembali pinggiran kota tersebut.
Media pemerintah mengatakan militer sedang “membersihkan” apa yang disebutnya sebagai daerah dari pemberontak.
“Rezim telah mencoba untuk merebut kembali kontrol Ghouta Timur beberapa kali dan setiap kali mereka melakukan itu terpaksa mundur karena pemberontak menyelinap pergi kemudian datang kembali untuk menyerang balik pasukan pemerintah,” kata Shami. “Sekarang rezim Bashar Al-Assad sedang mencoba untuk memusnahkan wilayah itu dari udara.”
Para aktivis melaporkan kematian tujuh orang dalam serangan udara di pinggiran Douma, di tengah bentrokan di kota itu.
Tentara Suriah mundur dari kota Saraqeb
Di provinsi Idlib, tentara Suriah dilaporkan telah kabur meninggalkan pangkalan terakhirnya dekat kota Saraqeb, setelah serangan sengit oleh pemberontak sehingga secara strategis semakin mengisolasi kota penting kedua dari ibukota tersebut.
Aktivis oposisi mengatakan pasukan pemerintah hari Jum’at meninggalkan kota dan daerah sekitarnya “benar-benar di luar kendali pasukan rezim Assad”.
Penarikan itu menyusul serangan terkoordinasi pemberontak pada hari Kamis terhadap tiga pos militer di sekitar Saraqeb, 50 km barat daya dari Aleppo, di mana 28 tentara tewas.
Konflik di Suriah, yang dimulai dengan protes damai terhadap Bashar Al-Assad telah berputar ke dalam perang saudara berdarah dengan 36.000 orang telah tewas menyusul penanganan sangat brutal oleh rezim pemerintah Suriah terhadap para demonstran. (an/AJE)