Bukti Jahatnya Syiah terhadap Muslimin Ahlus Sunnah di Suriah

Anisah Ali

Suriah dikendalikan oleh ibu Bashar Assad dengan arahan Khamenei

DAMASKUS (Arrahmah.com) – Brigader Jendral Faiz Amru, salah seorang perwira yang belum lama ini membelot ke pihak revolusi rakyat, menegaskan bahwa Anisah Makhluf adalah pemegang kendali kekuasaan di Suriah.

Anisah Makhluf adalah ibu kandung dari si jagal Bashar Asad. Dialah yang sebenarnya mengendalikan pemerintahan dan mengarahkan putranya untuk membantai para demonstran muslim di seluruh Suriah. Seluruh kebijakan Anisah tunduk kepada fatwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Dalam wawancara yang dipublikasikan oleh koran Aljazair, Asy-Syuruq, pada Ahad (19/2/2012), Faiz Amru mengatakan: “Pihak yang hari ini memegang kendali pemerintahan di Suriah adalah lima orang. Bashar Asad, saudara kandungnya Mahir Asad, menantunya Ashif Syaukat, Muhammad Nashif, dan Abdul Fatah Qudsiyah. Mereka semua dipimpin oleh Anisah Makhluf, ibu kandung Bashar Asad. Merekalah pemegang lingkaran kekuasaan di Suriah.”

Faiz Amru menegaskan bahwa keenam jagal Suriah itu mengambil fatwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan pemimpin Iran sebelumnya, Ayatollah Khameini. Sebagian besar penasehat militer Suriah diangkat dari Iran.

Sebelumnya media massa internasional melaporkan milisi Syiah Hizbul Lata Lebanon dan pasukan khusus Brigade Al-Quds dalam Garda Revolusi Iran terlibat langsung dalam aksi pemberangusan dan pembantaian terhadap warga sipil muslim di Suriah. Laporan tersebut diakui sendiri oleh sumber-sumber militer dan partai politik di Iran.

Serangan brutal tentara rezim Suriah musnahkan segala hal di Bab Amru

HOMSH (Arrahmah.com) – Anggota Dewan Umum Revolusi Suriah, Hadi Abdullah, melaporkan langsung dari propinsi Homsh bahwa serangan militer rezim Suriah ke kota Bab Amru tidak gencar pada Ahad (19/2/2012) pagi. Namun mulai setengah tiga siang waktu setempat, tembakan tank, meriam Howitzer, dan sniper berlangsung sangat gencar.

Dalam setiap menit tank dan meriam tentara rezim Suriah menembak empat kali. Gencarnya tembakan menyebabkan kehancuran total di kota bab Amru. Puluhan warga sipil muslim gugur sebagai korban.

Abdullah melaporkan, “Serangan ke kota Bab Siba’, Bab Duraib, dan Shafshafah tidak terlalu gencar. Namun tidak ada kemampuan untuk mengetahui jumlah korban di sana karena para aktivis tidak bisa pergi ke daerah-daerah yang diserang tersebut.”

Kondisi di Bab Amru sangat memprihatinkan. Seribuan warga muslim telah gugur akibat serangan ganas selama setengah bulan ini. Masyarakat yang kehilangan tempat tinggal mengungsi ke masjid-masjid. Namun tidak ada tempat aman, karena masjid juga menjadi sasaran tembakan tank dan meriam rezim Suriah.

Bala bantuan militer dalam jumlah besar yang didatangkan dari ibukota Damaskus menguatkan kekhawatiran banyak aktivis kemanusiaan bahwa tentara rezim akan membantai seluruh warga Bab Amru yang masih tersisa. Para aktivis juga mengkhawatirkan kota Bab Siba, Khalidiyah, dan Bayadhah akan menemui nasib yang sama dengan kota Bab Amru. (nahimnkr/fayyadh)