ALISLAMU.COM – Seorang anggota parlemen Mesir dari Partai Salafi diperintahkan untuk “berhenti bicara dan tetap tenang” oleh pembicara setelah ia membacakan adzan dengan keras di saat berlangsungnya sidang yang dihadiri oleh para menteri, Selasa kemarin.
Mamduh Ismail mengejutkan sesama anggota parlemen ketika ia berdiri dari bangkunya kemudian mengumandangkan adzan, “Allahu Akbar … Hayya ala shalah….,”
Ketua Majelis Rakyat, Saad Al-Katani mengatakan padanya, “Lebih baik anda keluar dan pergi ke masjid untuk adzan dan sholat jika anda mau!”
“Ruang ini untuk sidang saja. Anda tidak lebih religius dari kami, dan juga Anda tidak lebih khusyu’ ketika shalat dari kami,” tambahnya.
Lebih lanjut Ismail memprotes, tetapi pembicara pembicara lain membalas dengan bertanya, “Apakah Anda mencari perhatian media? Anda adalah pengacara terhormat, apakah Anda sedang mencari perhatian?”
“Saya tidak akan mengizinkan Anda untuk berbicara (dalam sesi ini) lagi. Duduklah,” ia kemudian memerintahkan Ismail untuk duduk, Ismail pun menuruti perintah itu walau dengan raut muka agak marah. Mikrofonnya dimatikan dan tidak lagi terdengar pembicaraan darinya dalam sesi persidangan yang tersisa.
Ismail mengatakan bahwa dia adzan untuk shalat karena waktu sudah memasuki Ashar, “Kita bukan di Vatikan, ini adalah negara muslim, kita harus shalat tepat waktu.”
Ismail mengatakan bahwa para politisi telah kehilangan banyak kesempatan untuk shalat tepat waktu selama sesi sidang parlemen dan ini harus segera diakhiri.
“Saya telah meminta Pembicara beberapa kali untuk mengatur sesi parlemen sekitar waktu shalat, sehingga kita tidak melewatkannya (shalat tepat waktu). Pembicara setuju dan mengatakan ia akan mengambil tindakan, tapi tuntutan ini tidak pernah ditindaklanjuti, ” kata Ismail. “Jawabannya bagi saya seperti itu adalah dari seorang diktator, bahkan dia salah.”
Hampir seperempat dari perwakilan parlemen baru Mesir merupakan bagian dari gerakan Salafi. (alarb/fayyadh)